Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham di Bawah Rp200 Berisiko Anjlok 35 Persen, dari GOTO hingga BUMI

Beberapa saham seperti GOTO, BUMI, hingga FREN dapat anjlok hingga 35 persen setelah penerapan auto rejection bawah (ARB) simetris oleh BEI.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menerapkan aturan auto rejection bawah (ARB) simetris mulai perdagangan hari ini, Senin (4/9/2023). Saham-saham dengan rentang harga di bawah Rp200 seperti GOTO hingga BUMI berisiko anjlok hingga 35 persen karena kebijakan ini. 

Sebagaimana diketahui, saham dengan harga Rp50-Rp200 dapat berlaku ARA 35 persen dan ARB 35 persen. Kemudian, saham dengan harga Rp200—Rp5.000 akan berlaku ARA 25 persen dan ARB 25 persen, dan saham dengan harga lebih dari Rp5.000 berlaku ARA 20 persen dan ARB 20 persen.

Saat ini, banyak saham-saham di BEI yang diperdagangkan di bawah harga Rp200. Salah satunya adalah saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang saat ini diperdagangkan pada level Rp94 per saham. 

Saham GOTO memiliki potensi untuk menyentuh ARB 35 persen apabila mengalami pelemahan lebih lanjut. 

Selain saham GOTO, saham-saham grup konglomerat Bakrie juga memiliki potensi untuk anjlok hingga 35 persen. Seperti misalnya PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang saat ini diperdagangkan pada harga Rp146.

Selain itu, saham Grup Bakrie lainnya juga dapat berpotensi ambrol 35 persen seperti PT VKTR Teknologi Mobilitas, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), dan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA). 

Saham emiten telekomunikasi Grup Sinarmas PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) juga berpotensi menyentuh ARB 35 persen apabila mengalami pelemahan lebih lanjut. Saat ini, saham FREN diperdagangkan pada level Rp54 per saham. 

Begitu juga saham-saham milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo. Beberapa saham-saham dalam Grup MNC berpotensi untuk mengalami pelemahan lebih lanjut hingga 35 persen.

Saham-saham tersebut seperti PT MNC Vision NetworksTbk. (IPTV), PT MNC Asia Holding Tbk. (BHIT), PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) yang saat ini diperdagangkan masing-masing pada level Rp53, Rp52, dan Rp59 per saham. 

Selain itu, saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), dan PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang diperdagangkan masing-masing di level Rp83, Rp56, dan Rp69 per saham juga memiliki potensi untuk anjlok hingga 35 persen. 

Salah satu saham Grup Salim juga berpeluang untuk anjlok hingga 35 persen apabila mengalami pelemahan lebih lanjut, yakni saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) yang saat ini diperdagangkan pada harga Rp115 per saham. 

Saham-saham crazy rich asal Surabaya Hermanto Tanoko juga berpotensi mengalami pelemahan hingga 35 persen seperti PT Penta Valent Tbk. (PEVE) dan PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK).

Saham-saham milik konglomerat lainnya yang juga berpotensi menyentuh ARB 35 persen adalah PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) milik Grup Emtek, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), PT Multipolar Tbk. (MLPL) milik Grup Lippo, hingga PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) yang terafiliasi Erick Thohir.

Selain itu, saham BUMN dan anak usahanya juga berpotensi dapat anjlok hingga 35 persen seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE), PT PP Presisi Tbk. (PPRE), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper