Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York berakhir menguat pada perdagangan Senin (14/8/2023) waktu setempat, dengan saham-saham teknologi mengalami hari terbaiknya dalam dua minggu.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (15/8/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,07 persen atau 26,23 poin ke 35.307,63, S&P 500 menguat 0,58 persen atau 25,67 poin ke 4.489,72, dan Nasdaq melesat 1,05 persen atau 143,48 poin ke 13.788,33.
Saham Nvidia Corp. yang merupakan saham favorit di sektor artificial intelligence (AI) beserta saham raksasa teknologi lainnya mendorong kemajuan indeks Nasdaq pada perdagangan Senin. Sebelumnya pada perdagangan Jumat (11/8/2023), Nasdaq mencatat penurunan mingguan terpanjang tahun ini, indeks tersebut telah turun 3,5 persen pada Agustus.
Head of Asset Allocation Americas UBS Global Wealth Management Jason Draho mengatakan, Agustus biasanya merupakan bulan yang lambat karena likuiditas yang rendah dan pergerakan saham cenderung tidak dianggap serius
“Prospek fundamental ekonomi AS tidak berubah secara material dalam dua minggu terakhir. Investor harus mengambil satu atau dua titik data pada pergerakan pasar dari minggu ke minggu, terutama selama perlambatan musim panas,” kata Draho.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah sebelum naik lebih tinggi karena penjualan obligasi korporat bermutu tinggi membebani harga. Yield untuk obligasi pemerintah AS tenor dua tahun naik untuk hari keempat mendekati 5 persen, sementara tenor 10 tahun diperdagangkan di 4,20 persen, tertinggi sejak November 2022.
Baca Juga
Investor bertaruh suku bunga akan melampaui inflasi untuk tahun-tahun mendatang sementara investor yang mencapai rekor keuntungan semester pertama harus bersaing dengan kebijakan bank sentral.
“Beberapa koreksi sementara pada pasar luas sejak 31 Juli menunjukkan kepada kami jeda yang menyegarkan kemungkinan telah terjadi, daripada akhir pasar bullish. Kami tetap berpandangan berdasarkan peningkatan fundamental ekonomi dan perusahaan bahwa ekonomi AS benar-benar dapat menghindari resesi pada siklus ini.” tulis John Stoltzfus, kepala strategi investasi di Oppenheimer & Co.
Pada bagian lain, Lisa Shalett, kepala investasi di Morgan Stanley Wealth Management, mengatakan ekonomi sudah dalam resesi bergulir yang selanjutnya akan memukul sektor jasa.
“Konsumsi, margin keuntungan, dan kekuatan penetapan harga perusahaan belum diatur ulang, karena dampak tertunda dari kebijakan yang lebih ketat pada akhirnya akan menekan keuntungan nominal,” tulisnya.
Pembaruan dari China membuat pasar gelisah pada hari Senin di tengah kekhawatiran tentang Country Garden Holdings Co. dan manajer kekayaan pribadi, Zhongzhi Enterprise Group Co.
"Semakin hari berlalu tanpa rencana stimulus fiskal yang komprehensif, semakin jelas tidak akan ada," kata Brad Bechtel, ahli strategi Jefferies tentang bank sentral China.
Fokus akhir pekan ini akan tertuju pada risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve karena para pedagang mencari petunjuk tentang langkah bank sentral selanjutnya. Investor yang bertaruh pada kebijakan yang lebih mudah tahun ini harus menyesuaikan taruhan mereka karena pejabat The Fed memberi sinyal bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lama.