Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (7/8/2023). Namun, sejumlah saham dapat dicermati inevstor.
IHSG ditutup melemah sebesar 45 poin atau 0,66 persen ke level 6.852,84 pada Jumat (4/8/2023). Berdasarkan data statistik mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,69 persen pekan lalu dari level 6.900,23 pada pekan sebelumnya.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal dan kembali breakdown support garis MA5 meski dengan volume rendah. Selama berada di bawah garis MA5.
“IHSG berpotensi untuk menguji support garis MA200 sekaligus support bullish channe-nya untuk masuk ke dalam fase minor sideways,” katanya dalam riset harian.
Namun jika IHSG mampu kembali breakout garis MA5, maka IHSG berpotensi untuk kembali membuat Higher High (HH) level dan menguji level All Time High (ATH) sekaligus melanjutkan fase bullish-nya.
Gerak IHSG hari ini berada di kisaran 6.800 hingga 6.950. Adapun saham rekomendasi Wafi adalah:
Baca Juga
Rekomendasi Saham RHB Sekuritas
- ICBP Buy area disekitar 11.200 dengan target jual di 11.600 hingga 11.925. Cut loss di 10.950.
- TBIG Buy jika breakout 1915 dengan target jual di 2050 hingga 2120. Cut loss di 1860
- SMRA Buy area disekitar 675 dengan target jual di 715 hingga 740. Cut loss di 640.
- PTPP Buy jika breakout 595 dengan target jual di 625 hingga 660. Cut loss di 580.
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan HSG diperkirakan akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.830-6.900 pada hari ini.
“Secara teknikal, terbentuk pelebaran negative slope pada MACD, namun Stochastic RSI yang oversold mengindikasikan pelemahan terbatas,” kata Valdy dalam riset harian.
Adapun beberapa katalis yaitu dari dalam negeri, pekan depan Investor akan menantikan rilis data GDP Growth Rate YoY kuartal II/2023. PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,72 persen QnQ dari – 0,92 persen QnQ pada kuartal I/2023.
Akan tetapi, secara tahunan diproyeksikan melambat 0,10% year-on-year menjadi 4,93 persen year-on-year pada kuartal II/2023. Hal tersebut seiring dengan perlambatan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia terutama Tiongkok.
Dari regional, hasil pertemuan People’s Bank of China (PBOC), dimana bank sentral mengisyaratkan akan meningkatkan instrumen pendukung pembiayaan obligasi bisnis swasta, dan memperkuat pasar keuangan untuk mendukung perkembangannya. Hal tersebut meningkatkan kepercayaan pasar di tengah tanda-tanda pertumbuhan yang melambat.
Sejumlah data ekonomi akan dirilis pada pekan depan seperti Tiongkok yang akan merilis Balance of Trade Juli 2023, serta inflasi Amerika Serikat bulan Juli 2023 yang akan membayangi pergerakan IHSG pada pekan ini.
Valdy merekomendasikan top picks meliputi PTBA, ADRO, BMTR, ENRG, MYOR, SMRA, dan PWON.
___
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.