Bisnis.com, JAKARTA — PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) tengah membidik bisnis energi baru terbarukan (EBT) sekaligus meningkatkan produksi batu bara untuk mengerek kinerja. Apakah hal tersebut mampu menyengat kinerja perseroan?
Corporate Secretary Black Diamond Cardina Novianty Adiputra menyebutkan adanya peluang di sektor bisnis EBT sehingga COAL akan menjajaki ekspansi bisnis ke bidang tersebut. Menurutnya sektor yang akan digeluti berhubungan dengan industri panel surya dan telah pada tahap penjajakan kepada pelaku industri panel surya di China.
"Rencana COAL dalam ekspansi di bidang energi terbarukan merupakan salah satu strategi untuk pengembangan usaha Perseroan," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (25/7/2023).
Menurutnya telah terjadi peningkatan permintaan listrik berbasis energi ramah lingkungan. Adapun Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan energi ramah lingkungan.
Di sisi lain, emiten milik Sujaka Lays menilai harga jual batu bara kembali meningkat setelah menyentuh titik terendah dalam dua tahun terakhir. Adapun kenaikan harga kali ini dipengaruhi oleh meningkatnya gelombang suhu panas di Asia dan Eropa yang mengakibatkan kecenderungan permintaan dunia meningkat.
"Perseroan memandang peluang ini sebagai langkah untuk merencanakan peningkatan produksi dan penjualan batubara hingga 700.000 ton pada 2023," imbuhnya.
Baca Juga
Sementara pada 2024, COAL merencanakan peningkatan produksi batubara hingga dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023 untuk memenuhi tingginya permintaan batu bara tersebut.
Sementara itu, saham COAL pagi ini stagnan di level Rp92. Meski demikian telah terjadi penguatan tipis dalam sepekan sebesar 3,37 persen. Analis Bahana Sekuritas Dimas menyatakan bahwa saham COAL saat ini ada dalam buy on break dengan target price di level Rp127 dan stop loss di Rp85 secara teknikal.
Menurutnya pergerakan saham COAL cenderung flat dengan rentang antara Rp85 sampai dengan Rp93. Menurutnya saham COAL baru menarik bila berhasil Break Out level Rp93 Indikator STochastic Uptrend (10.3.3) dan MACD Histogram Positif.
Analis dari Mirae Sekuritas Tasrul Tanar pun melihat saham COAL masih relatif sideways, support saat ini berada di level Rp86 dan resistance terdekat di Rp95. Terdapat potensi kenaikan lebih lanjut jika mampu menembus resistance diatas dengan target berikutnya ke Rp100.