Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara, PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) resmi melakukan perubahan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), keputusan rapat tersebut menyetujui pengunduran diri Direktur Perseroan Hartono ST, Komisaris Perseroan Annisa Bella Octaviana, dan Komisaris Independen Sarifah Ainun Jariyah, serta melakukan release and discharge sesuai ketentuan yang berlaku.
RUPSLB tersebut sekaligus juga menyetujui untuk mengangkat Yogi Adrian selaku direktur perseroan untuk jangka waktu sisa masa jabatan direksi perseroan lainnya hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diadakan pada 2026 mendatang.
"Menyetujui untuk memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta tersendiri [jika diperlukan] sehubungan dengan perubahan Dewan Komisaris Perseroan, termasuk mengurus pemberitahuan perubahan data Perseroan di instansi yang berwenang, sesuai peraturan perundangan yang berlaku," tulis manajemen dikutip Rabu, (5/4/2023).
Sebagai informasi, rapat tersebut telah dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang sah sebanyak 4,5 miliar saham yang memiliki suara yang sah, atau setara 72,01 persen dari total 6,25 miliar saham.
Dalam RUPSLB tersebut mekanisme pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, sehingga pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara atau voting dengan jumlah suara setuju sebanyak 100 persen.
Baca Juga
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi COAL:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Arie Rinaldi
Komisaris: Surya Ismail Bahari
Komisaris Independen: Alycius Hendry
Direksi:
Direktur Utama: Donny Manua
Direktur: Edward Manurung
Direktur: Muhammad Noval Zindann
Direktur: Michael Hadi
Direktur: Yogi Adrian
Adapun, berdasarkan laporan keuangan, Black Diamond (COAL) membukukan laba bersih sebesar Rp89,85 miliar atau melejit 245,84 persen secara year-on-year (yoy) dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp25,98 miliar.
Meroketnya laba COAL terjadi karena meningkatnya pendapatan perusahaan 303,45 persen yoy mencapai Rp692,73 miliar pada 2022, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp171,69 miliar.
Secara rinci, kontribusi utama pendapatan COAL ditopang oleh ekspor batu bara yang mencapai Rp585,1 miliar. Sementara itu, penyerapan pasar domestik sebanyak Rp107,63 milar.