Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Black Diamond (COAL) Catat Penurunan Penjualan dan Laba Bersih Kuartal I/2024

Emiten Batu bara Black Diamond Resources (COAL) mencatatkan penurunan penjualan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2024.
Emiten Batu bara Black Diamond Resources (COAL) mencatatkan penurunan penjualan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2024.- Bisnis/Husnul Iga Puspita
Emiten Batu bara Black Diamond Resources (COAL) mencatatkan penurunan penjualan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2024.- Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA —  Emiten batu bara, PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2024, COAL membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp7,83 miliar atau turun 4,66% secara year-on-year (yoy) dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp8,21 miliar.

Alhasil, laba per saham COAL ikut terkerek menjadi Rp21,14 per saham dari sebelumnya Rp10,01 per saham.

Penurunan laba COAL terjadi karena terkoreksinya pendapatan perusahaan 41,5% yoy menjadi Rp109,02 miliar pada kuartal I/2024, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp186,36 miliar.

Secara rinci, pendapatan COAL hanya terdiri dari penjualan batu bara, dengan penjualan kepada Dowest Trading Ltd mendominasi dengan nilai Rp99,98 miliar atau 100% dari total penjualan.

Semementara penjualan kepada Royale Pacific Holding Ltd, East Gate Commodities Pte. Ltd sebesar dan PT Bloomindo Bumi Energi tercatat nihil atau Rp0.

Seiring menurunnya pendapatan, beban pokok penjualan COAL turut anjlok 45,4% menjadi Rp91,00 miliar, dibanding kuartal I/2023 sebesar Rp166,68 miliar.

Ongkos pengangkutan berkontribusi terhadap beban langsung COAL sebesar Rp27,81 milair, selebihnya yakni pemakaian bahan bakar Rp7,60 miliar, royalti Rp8,12 miliar, dan lain-lain Rp1,09 miliar.

Adapun, COAL mencatatkan pertumbuhan total aset menjadi Rp650,70 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp647,56 miliar.

Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat turun jadi Rp314,85 miliar dari sebelumnya Rp319,62 miliar, sedangkan ekuitas naik jadi Rp335,84 miliar pada 31 Maret 2024 dari Rp327,94 miliar pada akhir 2023.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper