Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pertemuan The Fed, IHSG Diramal Bergerak Konsolidatif Besok

IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif dalam rentang 6.830–6.900 pada Senin (24/7/2023).
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berisiko terkoreksi pada perdagangan besok Senin (24/7/2023) meski menutup akhir pekan lalu dengan penguatan 0,24 persen ke 6.880,80. Pasar tengah mengantisipasi langkah The Fed selanjutnya dalam pertemuan 26—27 Juli 2023.

“Tetap waspadai potensi pullback jika penguatan IHSG tertahan pada level psikologis 6.900. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif dalam rentang 6.830–6.900 pada Senin (24/7/2023),” tulis Phintraco Sekuritas dalam riset.

Dari eksternal, Investor akan mencermati rilis kinerja keuangan perusahaan, terutama bank-bank besar di Eropa pada pekan depan. Investor juga menantikan pengumuman hasil pertemuan Bank Sentral Eropa dan The Fed di tengah pekan depan.

Sementara itu, China akan menerapkan langkah-langkah kebijakan secara komprehensif untuk menstabilkan mata uangnya. Yuan tercatat telah turun sekitar 4 persen secara tahunan terhadap dolar Amerika Serikat. Performa ini menempatkan yuan sebagai salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk.

Dari Jepang, inflasi pada Juni 2023 Kembali naik dan berada di atas target Bank of Japan. Kondisi ini mengindikasikan adanya pemulihan konsumsi di Negeri Sakura.

Berbeda dari tren di kawasan, laju inflasi di Indonesia berada di bawah level 4 persen dan dalam kecenderungan turun mendekati level tengah asumsi inflasi oleh pemerintah di 3 persen secara tahunan. Asian Development Bank (ADB) bahkan menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3,8 persen secara tahunan dari sebelumnya 4,2 persen.

“Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara,” tulis Phintraco.

Masih dari dalam negeri, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan adanya perlambatan pertumbuhan foreign direct investment (FDI) ke 14,2 persen year on year (YoY) pada kuartal II/2023, dari sebelumnya 20,2 persen YoY pada kuartal I/2023.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas untuk perdagangan besok Senin meliputi AALI, DSNG, SMGR, BIRD, ASSA, MYOR, dan ASRI.

--

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper