Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera melakukan rebalancing terhadap saham-saham penghuni Indeks LQ45 untuk periode Agustus 2023 sampai Januari 2024.
Indeks yang merangkum saham-saham big caps dengan likuiditas pasar tinggi ini bakal mengumumkan hasil perubahan atau rebalancing terbaru pekan depan, yang akan berlaku efektif per 31 Juli 2023.
Ada beberapa poin penting yang menjadi kriteria utama suatu emiten masuk LQ45. Selain sudah tercatat di BEI minimal tiga bulan, perusahaan setidaknya mesti masuk dalam ranking 60 besar berdasarkan transaksi pasar reguler 12 bulan terakhir, serta ranking 60 besar berdasarkan kapitalisasi pasar 1-2 bulan terakhir.
Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan beberapa saham seperti ADMR, BRMS, GGRM, MAPI, PNLF, hingga TCPI berpotensi dapat menghuni indeks terlikuid di lantai Bursa ini.
"Pertimbangannya ada dari berbagai kombinasi yakni dari sisi rata-rata nilai transaksi terbesar dalam satu tahun terakhir, kemudian kapitalisasi pasar tertinggi, kemudian lihat pula kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan emiten tersebut," kata Nicodimus kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia menjelaskan saham BRMS, ADMR, dan TCPI berpotensi kuat masuk ke jajaran LQ45, karena memiliki rata-rata nilai transaksi harian yang paling tinggi. Selain itu, menurutnya saham-saham tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar di antara saham lainnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, saham BRMS tercatat memiliki kapitalisasi pasar Rp25,95 triliun, ADMR dengan kapitalisasi pasar Rp40,27 triliun, dan TCPI dengan kapitalisasi pasar Rp39,25 triliun.
Adapun untuk semester II/2023, Nicodimus menuturkan katalis LQ45 akan datang dari perusahaan-perusahaan big caps yang diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif di semester II/2023 ini.
"Katalis untuk LQ45 akan lebih didukung oleh sentimen dari domestik, apalagi menjelang pemilu," ucapnya.
Nicodimus mencatat, selama 6 bulan menjelang Pemilu 2024, emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar atau big cap akan mampu mencatatkan kinerja positif yang lebih tinggi dibanding small-mid cap.
Sementara itu, BRMS disebut berpeluang masuk indeks LQ45 oleh Indo Premier Wealth Management. Hal tersebut merespon rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan perombakan mayor indeks LQ45 pada 31 Juli mendatang.
Beberapa saham juga disebut masuk ke indeks LQ45 seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).
___
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.