Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan The Fed, Harga Minyak Jadi Katalis Negatif Emiten MEDC, ENRG & ELSA

Harga Minyak Dunia dan FOMC The Fed pekan depan menjadi katalis negatif bagi saham-saham emiten energi seperti MEDC, ENRG, dan ELSA secara jangka pendek.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah diproyeksikan mengalami akselerasi sepanjang semester II serta FOMC The Fed pekan depan menjadi katalis negatif bagi saham-saham emiten energi seperti MEDC, ENRG, dan ELSA secara jangka pendek.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyebutkan pelaku pasar memproyeksikan FOMC The Fed di pekan depan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen - 5,50 persen, sesuai dengan isyarat The Fed pada beberapa pertemuan sebelumnya.

Pelaku pasar seharusnya telah merespon kebijakan tersebut karena The Fed sendiri dalam beberapa pertemuan terakhir masih menginginkan kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi kembali pada targetnya di level 2 persen.

“Adapun keputusan tersebut turut berpotensi memberikan katalis negatif bagi komoditas minyak mentah dalam jangka pendek,” jelasnya menjawab pertanyaan Bisnis, Sabtu (22/7/2023).

Di sisi lain, Ratih menjelaskan harga minyak mentah global pada Semester II/2023 berpotensi mengalami akselerasi. Hal ini sejalan dengan supply yang dibatasi akibat OPEC+ pada bulan Juni 2023, menyetujui untuk memperpanjang masa pemotongan produksi minyak mentah sebesar 3,66 juta barel per hari hingga akhir 2024 dari perjanjian sebelumnya hingga akhir 2023.

“Selanjutnya, Arab Saudi juga menyatakan akan memangkas produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari pada Juli dan Agustus 2023,” kata Ratih.

Persediaan terkoreksi di tengah permintaan yang berpotensi meningkat akibat kembali ekspansinya industri manufaktur dapat mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Di sisi lain, angka inflasi tahunan di tingkat konsumen Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 di level 3 persen dari level tertinggi pada Juni 2022 sebesar 9,1 persen. Inggris mencatat angka inflasi tahunan periode Juni 2023 pada level 7,9 persen, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 8,7 persen.

Adapun inflasi tahunan di Kawasan Eropa juga melandai pada Juni 2023 sebesar 5,5 persen dibandingkan bulan Mei 2023 sebesar 6,1 persen. Terjaganya angka inflasi memberikan sinyal dovish dari Bank Sentral dan memberikan potensi pemulihan ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan permintaan minyak mentah dunia.

Sementara itu, pergerakan harga minyak mentah WTI secara Month to Date (MtD) mengalami penguatan 7,06 persen di level US$75,63 per barrel per 20 Juli 2023. Kenaikan tersebut sejalan dengan permintaan minyak mentah yang diproyeksikan menguat sejalan dengan angka inflasi beberapa negara khususnya negara maju telah mengalami penurunan.

Pada penutupan perdagangan Jumat (21/7/2023), saham-saham emiten minyak ditutup bervariasi. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) ditutup menguat 2,14 persen ke level Rp955 per saham. MEDC sempat bergerak melemah ke level Rp930 selama perdagangan.

Selanjutnya saham anak usaha Pertamina Hulu Energi PT Elnusa Tbk. (ELSA) yang naik 3,76 persen ke posisi Rp386 per saham. Secara akumulasi year to date, ELSA telah naik 23,72 persen.

Kemudian saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang justru turun 2,46 persen ke level Rp238 per saham. ENRG anjlok 19,05 persen secara year to date.

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper