Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak global melanjutkan penurunan usai membukukan koreksi mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mendatang.
Pertemuan puncak ini memicu spekulasi berakhirnya konflik di Ukraina sekaligus potensi masuknya kembali pasokan minyak Rusia ke pasar.
Melansir Bloomberg, Senin (11/8/2025), harga minyak berjangka Brent pengiriman Oktober 2025 melemah 0,6% ke level US$66,22 per barel pada pukul 06.57 WIB. Pada pekan lalu, harga minyak Brent merosot 4,4%
Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September melemah 0,7% ke level US$63,44 per barel.
Saat mengumumkan pertemuan di Alaska, Trump tidak mengumumkan sanksi tambahan terhadap Moskow atau tarif bagi pembeli energi Rusia, meski sebelumnya telah menetapkan tenggat 8 Agustus bagi Kremlin untuk menerima gencatan senjata.
Sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut menyebutkan, Washington dan Moskow tengah membahas kesepakatan yang akan mengukuhkan penguasaan Rusia atas wilayah yang direbut selama invasi. Amerika Serikat berupaya mengamankan dukungan dari Ukraina dan sekutu Eropa, meski hasilnya belum pasti.
Baca Juga
Sejak awal tahun, harga minyak telah terkoreksi lebih dari 10% akibat OPEC+ mengembalikan pasokan lebih cepat dari jadwal, mengakhiri kebijakan pembatasan yang berlaku sejak 2023.
Kepala Riset Komoditas dan Karbon Westpac Banking Corp Robert Rennie mengatakan membentuk kesepakatan ini akan menjadi tantangan besar.
“Jika pada akhirnya situasi ini bisa terpecahkan, harga Brent berpeluang melorot ke bawah US$65, bahkan berisiko menembus level di bawah US$60 pada penghujung kuartal IV/2025,” katanya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi turut menekan proyeksi permintaan. Kesepakatan damai Ukraina berpotensi mencabut sanksi terhadap pasokan Rusia, yang bisa memperdalam surplus minyak pada akhir tahun.
Di tengah perkembangan tersebut, Ukraina pada Minggu dini hari mengklaim berhasil menggempur kilang utama di wilayah Saratov dengan serangan drone—menambah daftar panjang serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia sepanjang bulan ini.
Pelaku pasar akan mencermati laporan bulanan OPEC yang dijadwalkan rilis pada Selasa (12/8), disusul laporan Badan Energi Internasional (IEA) pada Rabu, untuk mengukur prospek keseimbangan pasokan dan permintaan global.