Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (17/7/2023).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,07 persen ke Rp14.986 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,04 persen atau turun 0,043 poin ke level 99,948.
Di kawasan Asia Pasifik, mayoritas mata uang ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Contohya seperi dolar Hong Kong yang ditutup melemah 0,04 persen ke 7.812. Kemudian ada dolar Taiwan yang turun 0,07 persen, won Korea yang turun 0,30 persen, peso Filipina yang melemah 0,03 persen, serta ringgit Malaysia yang turun 0,19 persen.
Sementara mata uang yang menguat pada penutupan perdagangan hari ini adalah yen Jepang yang naik 0,16 persen ke 156,180, dolar Singapura menguat 0,10 persen.
Kemudian rupee India menguat 0,05 persen, yen China menguat 0,57 persen, dan baht Thailnd yang menguat hingga 0,12 persen.
Baca Juga
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi dalam risetnya mengatakan bahwa melemahnya mata uang dolar AS terjadi di tengah menguatnya kabar tentang rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga di kisaran 5,5 persen hingga 5,75 persen.
Selain itu The Fed, rencana Bank Sentral Eropa yang diperkirakan juga akan menaikkan sekali lagi suku bunga turut memberi dampak pada keadaan dolar AS.
"Inflasi di zona euro hampir setengahnya turun menjadi 5,5 persen pada Juni. 35 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan tidak ada lagi kenaikan suku bunga, sementara 40 ekonom lain memperkirakan kenaikan 25 basis poin pada September," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).