Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Hijau, Saham GOTO, BBRI hingga ACES Paling Laris

Saham GOTO menjadi salah satu yang aktif di perdagangan saat pembukaan IHSG hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan sesi I hari ini, Rabu (5/7/2023) dengan ACES, BBRI hingga GOTO menjadi saham paling aktif diperdagangkan. 

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, indeks komposit dibuka di posisi 6.681,75 dan bergerak menguat 0,11 persen atau 7,24 poin ke posisi 6.688,99. Hingga satu menit perdagangan, indeks bergerak ke posisi 6.685,04 atau menguat 0,05 dibanding harga pembukaan. 

Sebanyak 218,12 juta saham diperdagangkan dengan total nilai Rp133,06 miliar dalam 18.494 kali transaksi. Sebanyak 190 saham menguat, 88 saham memerah dan 238 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp9.532,74 triliun. 

Semnetara indeks bergerak positif, beberapa saham terpantau menjadi saham paling laris diperdagangkan pada pembukaan perdagangan dengan tren pelemahan. Urutan pertama adalah saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) yang justru turun 3,82 persen atau 25 poin ke posisi Rp630 per saham. 

Selanjutnya saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang turun 0,92 persen ke posisi Rp5.400 di susul saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang turun 0,92 persen ke posisi Rp108 per saham. 

Sebelumnya Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG hari ini bergerak mixed dalam kisaran 6.660–6.720.

Dari dalam negeri, sektor manufaktur di Indonesia terus berkembang di Juni 2023. Survei terbaru dari S&P Global PMI manufaktur Indonesia tercatat naik menjadi 52,5 pada Juni 2023, dari 50,3 pada bulan Mei 2023. 

Ekspansi didasari oleh bisnis baru yang naik cukup solid setelah turun sedikit pada Mei 2023, dari sisi lapangan pekerjaan juga naik paling tinggi dalam sembilan bulan terakhir. Sementara itu pada sisi biaya, inflasi harga input turun ke level terendah sejak Oktober 2020, dengan harga jual turun untuk pertama kalinya dalam 32 bulan terakhir karena beberapa perusahaan menawarkan diskon untuk mendorong penjualan.

Dari mancanegara, pengeluaran proyek konstruksi di Amerika Serikat naik 0,9 persen MoM atau sebesar US$1.925,6 miliar pada Mei 2023, setelah kenaikan 0,4 persen MoM pada bulan April 2023 dan sedikit di atas perkiraan pasar yang naik sebesar 0,6 persen MoM.

“Dari Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuan di 4,1 persen di Juli 2023 setelah menaikkannya sebesar 25 bps pada Juni 2023, dengan total kenaikan 400 bps sejak Mei 2022,” katanya dalam riset harian. 

Menurut RBA inflasi di negara itu telah melewati puncaknya dengan indikator CPI bulanan yang menunjukkan penurunan berkelanjutan sebesar 5,6 persen pada bulan Mei 2023.

Di Asia, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur versi Caixin turun menjadi 50,5 pada Juni 2023 dari 50,9 pada Mei 2023 tetapi di atas konsensus pasar 50,2. Hal ini menunjukkan aktivitas manufaktur masih dalam level ekspansi, meskipun terjadi sedikit penurunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper