Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan SBN ritel seri ORI023 telah terjual Rp2,60 triliun untuk seluruh tenor dalam 4 hari penawaran. Tenor 3 tahun terpantau lebih laris dibandingkan tenor panjang.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi pukul 14.50 WIB, ORI023-T3 atau tenor 3 tahun telah terjual sebanyak Rp1,77 triliun atau sebesar 17,75 persen dari total target pemerintah sebanyak Rp10 triliun. Adapun kuota yang tersisa sebanyak Rp8,22 triliun dengan masa penawaran 17 hari lagi.
Sementara itu untuk ORI023-T6 atau tenor enam tahun telah terjual sebanyak Rp828,52 miliar atau setara dengan 0,82 persen dari target Rp10 triliun. Kemudian kuota yang masih dapat dipesan sebanyak Rp9,17 triliun dengan masa penawaran 17 hari lagi.
Surat Berharga Negara jenis ORI023 ini ditawarkan dalam dua tenor. masing-masing imbal hasil yang ditawarkan adalah 5,9 persen untuk tenor 3 tahun dan 6,1 persen untuk tenor 6 tahun. Kupon ini bersifat tetap atau fixed rate, artinya kupon tidak berubah sampai dengan jatuh tempo. Adapun pembayaran kuponnya dilakukan pada tanggal 15 setiap bulannya.
Sementara pajak yang dikenakan atas kupon ORI adalah Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 10 persen. Tingkat pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas deposito sebesar 20 persen.
Masa penawaran ORI023 berlangsung selama 21 hari dan ditutup pada 20 Juli 2023. Kemudian, penetapan hasil penjualan ORI023 akan dilakukan pada 24 Juli 2023.
Baca Juga
Masyarakat yang ingin berinvestasi dapat memesan ORI023-T3 mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 miliar dengan kelipatan Rp1 juta. Sedangkan, pemesanan ORI023-T6 mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 miliar dengan kelipatan Rp1 juta.
Instrumen investasi satu ini adalah surat utang negara yang diterbitkan pemerintah dengan target investor individu WNI sebagai alternatif investasi dengan karakteristik dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Investor ORI tidak perlu khawatir, karena instrumen investasi ini dijamin negara untuk kupon dan pembayaran pokok dengan dasar hukum UU No. 24 Tahun 2022 tentang Surat Utang Negara.