Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa tambang PT RMK Energy Tbk. (RMKE) tengah berfokus melakukan ekspansi jasa logistik batu bara setelah membukukan kinerja positif pada 2022.
Direktur Utama RMKE, Tony Saputra menyampaikan saat ini Perseroan tengah melakukan ekspansi dengan membangun hauling road untuk memberikan pelayanan jasa logistik batu bara yang lebih mulus di Sumatera Selatan.
"Walau demikian, Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya," kata Tony dalam keterangan pers, Selasa (20/6/2023).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RMKE, pemegang saham Perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp30,6 miliar atau setara dengan 8 persen laba bersih tahun buku 2022.
Pada 2022 sendiri, RMKE mencatatkan lonjakan laba bersih menjadi Rp404,1 miliar, atau melesat 103,9 persen dibandingkan dengan pada 2021 sebesar Rp198,1 miliar. Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik menjadi Rp388,9 miliar dari capaian pada 2021 sebesar Rp199,28 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut didapat dari pendapatan RMKE yang meningkat 46 persen menjadi Rp2,73 triliun pada 2022, dari pada 2021 sebesar Rp1,86 triliun.
Baca Juga
"Tahun ini, Manajemen Perseroan optimistis untuk meningkatkan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batu bara dengan pertumbuhan volume batu bara yang masih tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi," ungkapnya.
Hingga periode Mei 2023, volume bongkaran kereta dan muatan tongkang telah tercapai masing-masing sebesar 41,8 persen dan 33,9 persendari target tahun ini. Kemudian, dari segmen penjualan batu bara, volume penjualan batu bara telah tercapai sebesar 35,9 persen dari target tahun ini.
Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra juga menambahkan untuk memastikan ekspansi berjalan dengan baik, Perseroan masih mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan.
Berdasarkan hasil RUPST Perseroan, dari total laba bersih tahun 2022, sebesar Rp82,5 miliar dialokasikan untuk dana cadangan dan Rp275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan. Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal Perseroan tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar.
"Selain dari pendanaan internal, Perseroan masih terbuka untuk peluang pendanaan dari eksternal ke depannya," imbuhnya.