Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Bos Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma atau Aguan dan Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp367 miliar guna mendukung rencana ekspansi.
Direktur PANI Yohanes Edmond Budiman mengatakan dari dana Rp367 miliar tersebut telah terserap sebanyak Rp2,4 miliar per kuartal I/2023. Namun, dia tidak merinci peruntukan dari dana yang telah digelontorkan tersebut.
Adapun dia menyebut dari dana yang telah diserap tersebut PANI masih memiliki kapasitas yang besar untuk melakukan pembangunan infrastruktur maupun akuisisi lahan pada 2023.
“Masih besar kapasitas kami untuk melakukan pembangunan infrastruktur maupun akuisisi lahan dan tentunya rencana jangka panjang untuk membangun basis recurring income dan non recurring income,” ujar Edmond dalam paparan publik, dikutip Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk rencana aksi korporasi pihaknya akan mengikuti peraturan yang berlaku dari Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, dia tidak menyebut secara tegas aksi korporasi apa yang direncanakan oleh PANI.
Saat ini, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 memiliki landbank atau cadangan lahan seluas 743 hektare dengan nilai yang mencapai Rp10 triliun.
Baca Juga
Per kuartal I/2023, PANI mencatatkan penjualan pemasaran atau marketing sales sebesar Rp534 miliar atau sekitar 25 persen dari target Rp2,13 triliun untuk 2023. Target tersebut ditargetkan naik 12 persen dari capaian Rp1,9 triliun pada 2022.
Rinciannya, sebanyak Rp378 miliar berasal dari lahan komersial, sebesar Rp137 miliar dari produk komersial, dan sebesar Rp18 miliar dari proyek residensial.
Per kuartal I/2023, mencatatkan pendapatan sebesar Rp919,23 miliar atau naik 694,69 persen dari Rp115,67 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year-on-year (YoY).
Rinciannya, pendapatan real estate untuk tanah kaveling dan rumah tinggal mencapai Rp858,03 miliar, sewa lahan sebesar Rp44,7 juta, dan lainnya sebesar Rp1,34 miliar.
Berikutnya dari penjualan barang tercatat mencapai Rp56,89 miliar, serta jasa pembekuan dan penyimpanan mencapai Rp2,9 miliar.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan PANI juga meningkat 398,12 persen dari Rp90,66 miliar menjadi Rp451,63 miliar per kuartal I/2023.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, PANI mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp179,95 miliar per kuartal I/2023. Laba ini meroket 30.852 dari Rp580,22 juta secara YoY.