Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiprah Sugianto Kusuma atau Aguan, Bos Agung Sedayu yang jadi Dirut PANI

Profil konglomerat Bos Agung Sedayu Group, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan, didapuk menjadi Direktur Utama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI).
Profil konglomerat Bos Agung Sedayu Group, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan, didapuk menjadi Direktur Utama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI).
Profil konglomerat Bos Agung Sedayu Group, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan, didapuk menjadi Direktur Utama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI).

Bisnis.com, JAKARTA - Bos Agung Sedayu Group, yakni Sugianto Kusuma alias Aguan, didapuk menjadi Direktur Utama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (19/6/2023). Aguan merupakan salah satu pengusaha properti ternama di Indonesia.

Sugianto Kusuma adalah pendiri perusahaan properti Agung Sedayu Group (ASG). ASG mengembangkan proyek perumahan, pertokoan, apartemen, dan kawasan niaga hingga kawasan industri, yakni Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot. 

Sepak terjang Aguan dalam mengelola bisnis membuatnya masuk dalam deretan sembilan naga atau The Gang of Nine. Julukan tersebut diberikan kepada para pengusaha yang memiliki gurita bisnis dan berpengaruh besar sejak masa Orde Baru.

Aguan memulai karirnya dengan turut serta membangun perusahaan properti, yakni Grup Agung Podomoro bersama dengan Trihatma Kusuma Haliman. Usai bekerja sama dengan Trihatma, Aguan kemudian berupaya membangun bisnis properti bersama Agung Sedayu atau ASG.

Awal mulanya ASG merupakan perusahaan kontraktor untuk rumah pertokoan atau ruko. ASG dan Aguan terbilang sukses dalam merintis bisnis pada segmen ruko, mereka lantas melanjutkan ekspansi pada bisnis properti komersial.

Proyek yang membesarkan nama ASG salah satunya adalah pembangunan Harco Mangga Dua pada 1991. Mangga Dua merupakan mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia yang masih eksis hingga hari ini.

Tak puas dengan Mangga Dua, Aguan kemudian mengembangkan bisnis properti ASG dengan konsep one stop living. Hal ini yang membuat ASG lebih dikenal sebagai pengembang kawasan hunian terintegrasi.

Beberapa produk kondang yang kemudian mereka luncurkan di antaranya adalah Taman Anggrek Residence, Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Grand Galaxy, hingga Green Sedayu Biz Park.

Aguan juga dekat dengan pendiri Grup Mulia Eka Tjandra. Selain itu, Aguan juga memiliki hubungan bisnis yang rekat dengan Tommy Winata hingga bersama-sama merintis Grup Artha Graha.

Grup Artha Graha merupakan konglomerasi yang melakoni bisnis lintas sektor. Mulai dari properti, keuangan, argoindustri, perhotelan, pertambangan, media dan hiburan, ritel, hingga teknologi.

Perusahaan ini tercatat memiliki porsi kepemilikan di sejumlah perusahaan pusat perbelanjaan dan properti. Beberapa diantaranya adalah Pacific Place, Menara Global, SCBD (Sudirman Central Business District), hingga Mal Artha Gading.

Aguan telah menyerahkan sejumlah jabatan bisnisnya kepada garis keturunannya. Aguan lebih banyak disibukkan mengurus sebuah yayasan bernama Yayasan Budda Tzu Chi Indonesia. Yayasan ini beberapa kali melakukan kegiatan amal seperti rehabilitasi terhadap sejumlah fasilitas sekolah di berbagai wilayah.

Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk (PIK), Rabu (12/6/2023). Dalam peresmian tersebut, hadir sejumlah konglomerat Indonesia, seperti Anthoni Salim, Franky Widjaja, hingga Sugianto Kusuma atau Aguan.

Sementara itu, berdasarkan hasil RUPST PANI tahun buku 2022 pada Senin (19/6/2023), terpampang nama Sugianto Kusuma sebagai Direktur Utama PANI. Dirinya menggantikan Prili Budi Pasravita Soetantyo sebagai Direktur Utama PANI yang sebelumnya.

Nama Fredyanto Oetomo juga terdepak dari jajaran Direksi PANI yang terbaru. Hanya Ipeng Widjoyo yang masih terdaftar sebagai Direktur PANI dalam hasil RUPST tersebut.

Sementara dari jajaran Komisaris nama Erick Tonny Tjandra terdepak dari kursi Komisaris Utama. Dirinya digantikan oleh Susanto Kusumo.

Jajaran Komisaris lainnya yang turut terdepak adalah Surya Pranoto Budihardjo, dan Supriyatno.

Jajaran Komisaris dan Direksi PANI setelah RUPST

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris: Susanto Kusumo

Wakil Presiden Komisaris: Phiong Phillipus Darma

Komisaris: Steven Kusumo

Komisaris: Richard Halim Kusumo

Komisaris Independen: Hardjo Subroto Lilik

Komisaris Independen: Djismand Simandjuntak

Dewan Direksi

Presiden Direktur: Sugianto Kusuma

Wakil Presiden Direktur: Alexander Halim Kusuma

Wakil Presiden Direktur: Suryo Pranoto Budihardjo

Direktur: Markus Kusumaputra

Direktur: Ipeng Widjoyo

Direktur: Arthur Salim

Direktur: Gianto Gunara

Direktur: Yohanes Edmond Budiman

Perusahaan yang dimiliki langsung oleh konglomerasi Agung Sedayu Group (ASG) dan dengan entitas PT Tunas Mekar Jaya yakni PT Multi Artha Pratama (MAP) sebelumnya mengakuisisi saham PANI pada 2021.

Berdasarkan data RTI, PT Multi Artha Pratama yang berstatus sebagai pengendali saham PANI memegang 11,91 miliar (11.916.115.004) saham atau setara 88,07 persen. Sementara publik menggenggam 1,61 miliar (1.613.844.956) saham atau setara 11,93 persen.

Keterbukaan PANI menunjukkan PT Agung Sedayu terdiri dari dua entitas yakni 50 persen dimiliki oleh Susanto Kusumo dan Steven Kusumo melalui PT Cahaya Bintang Sejahtera (CBS). Susanto memiliki 99,61 persen CBS.

Sedangkan Aguan dengan keluarganya melalui PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS) menggenggam kepemilikan 50 persen. Perinciannya, sang putri Luvena Katherine Halim, serta putra Richard Halim Kusuma, Alexander Halim Kusuma dan Aguan sendiri masing-masing memiliki 25 persen dari CKAS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper