Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk (PIK), Rabu (12/6/2023). Dalam peresmian tersebut, hadir sejumlah konglomerat Indonesia, seperti Anthoni Salim, Franky Widjaja, hingga Sugianto Kusuma atau Aguan.
Franky Widjaja merupakan putra dari konglomerat pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. Pada 2022, Forbes mencatat total kekayaannya mencapai US$10,8 miliar atau sekitar Rp157,2 triliun, ketiga terkaya di Indonesia.
Anthoni Salim merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia adalah pemilik Salim Group yang membidangi sejumlah perusahaan pangan. Indomie, Supermi, Sarimi, Bimoli, hingga Indomaret merupakan usaha yang berada di bawah Salim Group milik Anthoni Salim.
Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, Anthoni Salim memiliki harta kekayaan sebesar US$7,5 miliar atau sekitar Rp113 triliun pada 2022. Anthoni Salim pun menduduki posisi sebagai orang terkaya kelima di Indonesia menurut Forbes.
Sugianto Kusuma atau Aguan adalah pendiri perusahaan properti Agung Sedayu Group. Di Agung Sedayu Group, secara masif dia mengembangkan proyek perumahan, pertokoan, apartemen, dan kawasan niaga hingga kawasan industri, yakni Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, dan Green Sedayu Biz Park Daan Mogot.
Dalam peresmiannya Tzu Chi Hospital, Jokowi menjabarkan bahwa rumah sakit dengan kapasitas 576 kamar itu dilengkapi dengan sarana dan prasarana peralatan rumah sakit yang canggih.
Baca Juga
“Saya tadi barusan berkeliling untuk melihat fasilitas penanganan pasien baik yang berkaitan dengan kanker, baik yang berkaitan dengan Talasemia, baik yang berkaitan dengan sumsum, semuanya saya lihat peralatan, sarana prasarana, semuanya sangat modern. Ini adalah rumah sakit, saya sangat menghargai pembangunan rumah sakit ini,” ujarnya di Pantai Indah Kapuk (PIK), Rabu (12/6/2023).
Dia pun menjabarkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar Negeri itu hampir mencapai satu juta orang setiap tahun. Aksi tersebut menurutnya berdampak terhadap kehilangan devisa bagi Indonesia.
“Karena bayarnya ke luar negeri, kehilangan devisa US$11,5 miliar atau Rp170 triliun hilang gara-gara berobat ke luar negeri. Sekarang setop. Pergi saja ke Tzu Chi Hospital. Kita ingin semuanya sehat. Namun kalau pas sakit, jangan pergi ke luar negeri. Pergi saja ke rumah sakit Tzu Chi Hospital,” imbuhnya.
Presiden Jokowi bersama dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dan Sugianto Kusuma atau Aguan berjalan bersama jelang peresmian Tzu Chi Hospital. Dok BPMI Setpres.
Jokowi mengaku menyayangkan bahwa dari data yang ada, hampir satu juta masyarakat Indonesia datang berobat ke Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Jepang dan tak berobat di Tanah Air.
“Masak kita sakit harus ke Singapura, Malaysia, harus ke Thailand, harus ke Jepang. Dokter kita ini tak kalah pinternya dengan mereka. Namun, alatnya memang kalah.
Oleh sebab itu, Tsu Chi Hospital sudah menyiapkan peralatan yang tadi saya lihat. Semoga ini kita bisa bersaing dan kita tidak kehilangan Rp170 triliun per tahun di urusan sakit saja,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia memerinci masyarakat yang berobat ke luar negeri sebanyak 60 persen berasal dari Jakarta. Adapun, 15 persen berasal dari Surabaya dan sisanya dari Medan dan Batam.
“Apa yang dicari di luar negeri? Berobatnya. Banyak memang onkologi, kanker. Luar negeri, karena di sini dianggap mungkin peralatannya kurang baik. Ortopedi, tulang sendi otot, gigi. Urusan gigi saja ke luar negeri. Dan ini ibu-ibu yang paling banyak kecantikan dan bedah estetika. Berarti ini operasi plastik banyak yang ke luar negeri,” pungkas Jokowi.