Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terus Melemah di Hadapan Dolar AS, Mendekati Rp15.000

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp14.954 pada perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2023).
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp14.954 pada perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2023). Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,32 persen ke Rp14.954 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,25 persen ke 103,20.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,86 persen, dolar Singapura turun 0,08 persen, dolar Taiwan turun 0,03 persen, won Korea Selatan turun 0,17 persen, dan peso Filipina turun 0,02 persen.

Kemudian rupee India naik 0,05 persen, yuan China menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia turun 0,28 persen, dan baht Thailand turun 0,29 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya diperdagangan Kamis (15/6/2023), didorong oleh proyeksi hawkish Federal Reserve tentang pengetatan lebih lanjut tahun ini. Sementara itu, pasar menunggu pertemuan kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa.

Pandangan hawkish The Fed yang mendukung dolar ini menyusul kesimpulan dari pertemuan pengaturan kebijakan terbaru dari Federal Reserve pada hari Rabu, dengan bank sentral memutuskan untuk menghentikan siklus pengetatan kebijakan selama setahun, seperti yang diharapkan secara luas.

Namun, The Fed juga memberi isyarat dalam proyeksi ekonomi baru bahwa suku bunga kemungkinan akan naik setengah poin persentase lagi, yaitu dua kenaikan lagi sebesar 25 basis poin, pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan dalam pertemuan minggu ini sebesar 25 basis poin. Langkah seperti itu akan menjadi peningkatan ke delapan berturut-turut. 

ECB juga diperkirakan akan memberi sinyal kenaikan suku bunga yang lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang, menyusul komentar terbaru Presiden ECB Christine Lagarde bahwa tidak ada bukti jelas bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang  Rp14.940-Rp15.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper