Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global bergerak menguat pada perdagangan Rabu (14/6/2023), sejalan dengan pelemahan dolar AS di tengah sinyal yang makin kuat bahwa Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga.
Mengutip data Bloomberg pukul 14.15 WIB, harga emas Spote terpantau naik 3,18 poin atau 0,16 persen ke US$1.961,02 per troy ons. Selain itu, harga emas Comex juga naik 6,80 poin atau 0,35 persen ke US$1.959,20 per troy ons.
Analis Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan harga emas bergerak naik karena ditopang oleh sentimen melemahnya dolar AS seiring pasar yang membaca data inflasi AS terbaru yang mendukung ekspektasi untuk Federal Reserve akan menjeda siklus kenaikan suku bunganya.
"Dolar AS dalam tekanan seiring pasar yang mempertimbangkan data inflasi AS terbaru yang hanya naik 0,1 persen pada bulan lalu, setelah naik 0,4 persen pada April," jelas Analis MIFX dalam riset, Rabu (14/6/2023).
Dilihat secara tahunan pada periode Mei inflasi AS naik 4,0 persen, angka tersebut menjadi yang terkecil untuk kenaikan tingkat tahunan sejak Maret 2021, setelah naik 4,9 persen pada April.
Data tersebut memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS yang akan memberikan kesimpulan dari pertemuan mereka selama dua hari pada tengah malam ini bhwa mereka akan menjeda siklus kenaikan suku bunga.
Baca Juga
"Para pelaku pasar juga melihat 93 persen peluangnya Federal Reserve AS untuk mempertahankan level suku bunga saat ini di kisaran 5,00 - 5,25 persen setelah mereka menaikan suku bunga dalam 11 pertemuan terakhir," ungkap Analis MIFX.
Adapun, MIFX memperkirakan harga emas bisa bergerak dengan level support di US$1.943,93 dan US$1.937,76 per troy ons. Sementara itu, jika bergerak naik, harga emas memiliki level resistance di US$1.951,16 sampai US$1.957,25.