Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tergelincir Imbas Aksi Ambil Untung Investor

Harga emas Comex turun 0,07 persen ke US$1.977,20 pada penutupan perdagangan Jumat (9/6/2023), imbas aksi ambil untung investor dan menguatnya dolar AS.
Harga emas Comex turun 0,07 persen ke US$1.977,20 pada penutupan perdagangan Jumat (9/6/2023), imbas aksi ambil untung investor dan menguatnya dolar AS./Pexels.
Harga emas Comex turun 0,07 persen ke US$1.977,20 pada penutupan perdagangan Jumat (9/6/2023), imbas aksi ambil untung investor dan menguatnya dolar AS./Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas tergelincir pada penutupan perdagangan Jumat (9/6/2023), berbalik melemah dari keuntungan sesi sebelumnya karena aksi ambil untung investor setelah harga emas naik dari posisi terendah kuartal keempat di tengah kebangkitan dolar AS dari posisi terendah dua minggu.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melemah 1,40 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.977,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.987,80 dolar AS dan terendah di 1.971,00 dolar AS.

Pada perdagangan sesi sebelumnya, emas berjangka melonjak 20,20 dolar AS atau 1,03 persen menjadi 1.978,60 dolar AS pada Kamis (8/6/2023), setelah jatuh 23,10 dolar AS atau 1,17 persen menjadi 1.958,40 dolar AS pada Rabu (6/7/2023), dan naik 7,20 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.981,50 dolar AS pada Selasa (6/6/2023).

Indeks dolar AS yang kuat juga meredam emas. Namun demikian, emas berhasil mempertahankan kenaikan moderat sebesar 0,4 persen untuk minggu ini.

Dolar menguat ketika investor menunggu rilis indeks harga konsumen (IHKI) pada Selasa (13/6/2023) dan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (14/6/2023) untuk setiap petunjuk baru tentang seberapa tinggi bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan 13-14 Juni, meskipun ada kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin, tergantung pada data inflasi dan kemungkinan akan tetap hawkish dan menunjukkan kemungkinan kenaikan pada Juli karena inflasi tetap di atas target 2,0 persen.

"Mereka masih berpikir mereka perlu berbuat lebih banyak, dan juga saya curiga mereka akan terus mematahkan ekspektasi pelonggaran kebijakan," kata Vassili Serebriakov, ahli strategi valas UBS mengutip Antara.

Jeda kenaikan suku bunga potensial Federal Reserve minggu depan hanya bisa menjadi salah satu alasan untuk tetap bullish pada emas meskipun logam kuning sekarang mengalami penurunan, analis di Citigroup dan Commerzbank mengatakan Kamis (8/6/2023).

Emas diperkirakan akan mencapai rata-rata 1.965 dolar AS dalam waktu dekat, analis di Citigroup mengatakan ketika mereka berbalik netral pada emas dari target sebelumnya di 1.915-2.100 dolar AS. Meski begitu, "bullish baru" bisa muncul dalam jangka menengah, kata mereka.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli menguat 6,20 sen atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 24,41 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 1,10 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi menetap pada 1.012,80 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper