Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Boy Thohir dan Sandiaga Uno Beli Saham Properti Konglomerat Ning King

Emiten Boy Thohir dan Sandiaga Uno, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) tercatat menambah kepemilikan saham di emiten properti milik Konglomerat Ning King
Ilustrasi/mmproperty.com
Ilustrasi/mmproperty.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Sandiaga Uno, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) tercatat menambah kepemilikan saham di emiten properti milik Konglomerat Ning King.

PALM melalui PT Suwarna Arta Mandiri (SAM) tercatat menambah kepemilikan di PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP). Perseroan menambah saham dari 1,51 miliar atau setara 21,93 persen menjadi 1,61 miliar atau setara 23,39 persen.

Sekretaris Perusahaan Provident Investasi Bersama mengatakan pembelian atas tujuan investasi secara tidak langsung. Menurutnya SAM membeli 100 juta saham MMLP di harga Rp495 per unit. Dengan demikian anak usaha PALM itu telah menggelontorkan dana Rp49,5 miliar.

Sebagai informasi, PALM saat ini dikendalikan oleh PT Provident Capital Indonesia (PCI). Bersamaan dengan PCI, Boy Thohir juga ikut mengempit saham PALM sebesar 12,5 persen atau setara 890 juta saham. Setelahnya ada PT Saratoga Sentra Business sebesar 19,87 persen atau 1,41 miliar. Sebagaimana diketahui, Saratoga adalah grup investasi yang dikomandoi oleh Sandiaga Uno.

Sebelumnya, PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback saham dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp80,65 miliar. Aksi korporasi ini disiapkan PALM untuk mencapai keleluasaan pengelolaan modal. 

Manajemen PALM dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pembelian kembali saham akan menyasar sebanyak-banyaknya 103.950.000 saham 1,46 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

Untuk memuluskan rencana tersebut, PALM akan meminta restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya akan digelar pada 21 Juni 2023.

Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui dalam RUPSLB, yaitu mulai 21 Juni 2023 sampai 20 Juni 2024 dan/atau tanggal lainnya yang ditetapkan oleh RUPSLB dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku,” tulis manajemen Provident.

Provident mengemukakan buyback merupakan salah satu bentuk usaha PALM untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham PALM. Pembelian kembali saham akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada PALM dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

PALM berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri. Dalam hal dilakukan pengalihan sewaktu-waktu, manajemen Provident akan melakukannya sesuai dengan mekanisme yang diizinkan regulasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper