Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melonjak Tersengat Rilis Data Tenaga Kerja AS yang Mengecewakan

Harga emas global melonjak lebih dari 1 persen tersengat data tenaga kerja AS yang melaporkan jumlah pengangguran yang meningkat.
Harga emas global melonjak lebih dari 1 persen tersengat data tenaga kerja AS yang melaporkan jumlah pengangguran yang meningkat./Pexels.
Harga emas global melonjak lebih dari 1 persen tersengat data tenaga kerja AS yang melaporkan jumlah pengangguran yang meningkat./Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (8/6/2023), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya karena investor bereaksi terhadap laporan klaim pengangguran Amerika Serikat yang mengecewakan ketika pasar menunggu pertemuan Federal Reserve pekan depan.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak 20,20 dolar AS atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 1.978,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.985,70 dolar AS dan terendah di 1.955,20 dolar AS.

Pada perdagangan sesi-sesi sebelumnya, emas berjangka jatuh 23,10 dolar AS atau 1,17 persen menjadi 1.958,40 dolar AS pada Rabu (7/6/2023), setelah naik 7,20 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.981,50 dolar AS pada Selasa (6/6/2023), dan menguat 4,70 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.974,30 dolar AS pada Senin (5/6/2023).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (8/6/2023) bahwa klaim pengangguran awal AS naik 28.000 menjadi 261.000 dalam pekan yang berakhir 3 Juni, kenaikan terbesar sejak Juli 2021 dan melebihi perkiraan para ekonom.

Kenaikan klaim pengangguran memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu depan, meredam dolar AS, yang pada gilirannya mendukung emas.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (8/6/2023) bahwa persediaan grosir AS turun tipis 0,1 persen pada April setelah turun 0,2 persen yang direvisi pada Maret.

Para pedagang sekarang memperhatikan data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa (13/6/2023), sehari menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve.

Kenaikan suku bunga yang mengejutkan di Australia dan Kanada mendorong beberapa ekspektasi bahwa Fed juga akan mengikutinya, mengingat inflasi AS dan pasar tenaga kerja berjalan jauh di atas target bank sentral.

Tetapi, pertumbuhan ekonomi AS juga telah mendingin secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, memberi ruang terbatas bagi Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

Naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena hal itu menaikkan peluang kerugian. Tetapi jika Fed mengumumkan jeda minggu depan, suku bunga AS diperkirakan akan tetap lebih tinggi lebih lama, membuat pasar logam di bawah tekanan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli menguat 81,90 sen atau 3,48 persen, menjadi ditutup pada 24,348 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot 10,70 dolar AS atau 1,04 persen, menjadi menetap pada 1.013,90 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper