Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (7/6/2023), terkena imbas pelemahan saham ITMG, ADRO, MIKA, hingga UNTR. Sementara saham MAPI dan JSMR justru melejit.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama antara Bisnis Indonesia dan Bursa itu turun 0,09 persen atau 0,55 poin ke 590,54.
Indeks Bisnis-27 sepanjang hari ini bergerak di kisaran terendah 586,72 hingga tertinggi 592,59. Sebanyak 11 konstituen bergerak di zona hijau, 5 stagnan, dan sisanya 11 emiten berada di zona merah.
Beberapa saham yang membebani pergerakan Indeks Bisnis-27 hari ini antaralain PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang turun 3,27 persen atau 775 poin ke Rp22.900. Selain itu, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) turun 2,25 persen atau 50 poin ke Rp2.170 yang turun setelah membagikan dividen tunai.
Saham lainnya yang bergerak di zona merah adalah MIKA yang turun 2,17 persen ke Rp2.700, kemudian, MTEL yang turun 1,56 persen ke Rp630, dan UNTR yang turun 1,51 persen ke Rp22.850.
Selanjutnya, beberapa saham yang stagnan adalah AMRT ditutup tetap di Rp2.680, ASII tetap di Rp6.800, INCO tetap di Rp6.600, SMGR tetap di Rp5.850, dan ICBP tetap di Rp11.300.
Baca Juga
Sementara itu, saham-saham yang masih mampu bergerak dalam penguatan di antaranya PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang menguat 4,44 persen ke Rp1.880 dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menguat 3,24 persen ke Rp3.510.
Saham lainnya yang menguat adalah UNVR yang naik 2,47 persen, TLKM menguat 1,47 persen, INKP menguat 1,43 persen, dan TBIG menguuat 1,36 persen.
Pelemahan Indeks Bisnis-27 tidak sejalan dengan IHSG yang mengakhiri perdagangan hari ini dengan terapresiasi tipis 0,01 persen atau 0,83 poin ke level 6.619,75.
IHSG sepanjang hari ini bergerak di posisi terendah 6.578,75 dan melesat ke posisi tertinggi 6.638,58.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG bergerak fluktuatif di rentang indeks 6.600-6.680 untuk perdagangan Rabu (7/6/2023).
"Upper shadow panjang yang terbentuk jelang penutupan Selasa mengindikasikan adanya tekanan jual yang cukup besar. Pola tersebut juga menggagalkan potensi pembentukan golden cross pada Stochastic RSI dan MACD sebagai validasi indikasi rebound lanjutan," kata Valdy, Rabu (7/6/2023).
Dari dalam negeri, sentimen utama berasal dari berlanjutnya tren penurunan inflasi ke 4 persen yoy di Mei 2023. Kondisi ini membangun keyakinan bahwa BI akan menahan suku bunga acuan di 5,75 persen.
Hal ini dinilai menguntungkan saham-saham rate-sensitive, termasuk properti dan real estate. Dengan demikian, SMRA, CTRA, PWON, BSDE dan ASRI dapat diperhatikan.
Dari eksternal, pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan China, dengan nilai ekspor dan impor diperkirakan turun secara yoy pada Mei 2023.