Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Sawit Lo Kheng Hong (ANJT) Tebar Dividen Rp27,8 per Saham

Total dividen tahun buku 2022 Austindo Nusantara Jaya (ANJT) bakal mencapai Rp93,24 miliar.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit koleksi investor kawakan Lo Kheng Hong PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Rabu (7/6/2023). RUPS tersebut memutuskan pembagian dividen sebesar Rp27,8 per saham kepada para investornya.

“Kami mendapat persetujuan pembagian dividen sebesar Rp27,8 per saham,” kata manajemen, Rabu (7/6/2023).

Dengan total saham yang ditempatkan dan disetor penuh mencapai 3,35 miliar saham, maka total dividen mencapai Rp93,24 miliar.

ANJT tercatat membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$21,72 juta pada 2022 atau setara Rp314,58 miliar. Capaian itu mengalami penurunan 41,29 persen year-on-year (YoY) dibandingkan dengan US$36,99 juta pada 2021.

Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya Nopri Pinoy sebelumnya menjelaskan penurunan laba bersih disebabkan oleh beban yang lebih tinggi akibat penurunan nilai wajar tandan buah segar (TBS) pada 31 Desember 2022, yaitu sebesar US$8,2 juta seiring dengan penurunan harga TBS pada akhir 2022 dibandingkan dengan harga TBS pada awal tahun. 

Selain itu, perang Rusia-Ukraina, secara tidak langsung memberi dampak negatif terhadap kinerja keuangan karena kenaikan biaya masukan dan utamanya dikarenakan kenaikan biaya solar dan pupuk.

“Laba bersih tahun berjalan juga terdampak dari rugi selisih kurs sebesar US$2,6 juta sebagai dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata Nopri dalam siaran pers, Rabu (29/3/2023).

Adapun pendapatan bersih ANJT menembus US$269,17 juta atau setara Rp4,0 triliun (kurs rata-rata 2022 Rp14.870 per dolar AS). Capaian itu mencerminkan pertumbuhan 0,7 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar US$267,38 juta atau setara Rp3,82 triliun.

Volume penjualan CPO meningkat sebesar 2,6 persen menjadi 275.320 ton pada 2022 dibandingkan dengan 262.683 ton pada 2021. Adapun, harga jual rata-rata CPO pada 2022 mengalami kenaikan sebesar 5,1 secara tahunan menjadi US$842 per ton dibandingkan dengan harga jual rata-rata 2021.

ANJT juga mencatatkan peningkatan volume penjualan kernel sawit sebesar 5,8 persen menjadi 54.996 ton dengan harga jual rata-rata yang meningkat 6,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper