Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Naik, Pasar Menanti Sabda Sakti OPEC+ di Wina

OPEC+ akan menilai indikator ekonomi China yang mengecewakan dan efek dari kesepakatan menaikkan plafon utang AS untuk pertimbangan tingkat produksi minyak.
Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman berbicara selama sesi panel di Forum Ekonomi Qatar di Doha, Qatar pada 23 Mei 2023 - Bloombeg
Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman berbicara selama sesi panel di Forum Ekonomi Qatar di Doha, Qatar pada 23 Mei 2023 - Bloombeg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat pada akhir perdagangan Jumat (2/6/2023) waktu setempat dengan fokus pasar tertuju pada pertemuan anggota OPEC+ di Wina, Austria akhir pekan ini.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 2,34 persen, menjadi menetap di US$71,74 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menanjak 2,49 persen, menjadi ditutup pada US$76,13 per barel di London ICE Futures Exchange.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (3/6/2023), OPEC dan sekutunya diperkirakan akan menilai indikator ekonomi China yang mengecewakan dan efek dari kesepakatan menaikkan plafon utang AS untuk pertimbangan tingkat produksi pada pertemuan akhir pekan ini.

Banyak pengamat pasar memproyeksikan OPEC+ akan mempertahankan tingkat produksi minyak atau tidak berubah, meskipun OPEC+ sempat mengumumkan pengurangan produksi pada April lalu yang mengejutkan pelaku pasar. Bahkan Menteri Energi Arab Saudi baru-baru ini memperingatkan spekulan untuk berhati-hati.

Minyak mentah menetap di atas US$71 pada Jumat, meskipun masih turun sekitar 13 persen sejak pertengahan April.

"Dukungan harga pada hari Jumat datang dari spekulasi tentang apa yang mungkin dilakukan OPEC.Tampaknya pedagang minyak mentah bergerak kembali ke pendekatan tipe 'berisiko', mengingat kekhawatiran resesi setidaknya untuk saat ini telah memudar,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial Securities.

Minyak mentah telah terbebani tahun ini sebagian karena ekspor yang tangguh dari Rusia meskipun ada sanksi. Pasar tenaga kerja AS mengirimkan sinyal penguatan, memberi pejabat Federal Reserve lebih banyak alasan untuk menghentikan kenaikan suku bunga.

"Harga minyak kemungkinan akan turun lebih jauh pada awal minggu depan karena OPEC+ diperkirakan tidak akan memutuskan pengurangan produksi lebih lanjut," kata analis di Commerzbank AG, Carsten Fritsch.

Fritsch melihat tingkat produksi saat ini terlalu rendah dalam jangka menengah, sehingga harga minyak akan naik lagi dalam beberapa minggu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper