Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Pesta Cuan Akhir Pekan, Saham Teknologi Reli Tanpa Henti

Saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti Tesla Inc. dan Apple Inc. mengalami kenaikan enam minggu berturut-turut.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York melenggang ke zona bullish pada akhir perdagangan Jumat (2/6/2023) waktu setempat lantaran reli tanpa henti saham teknologi besar, serta taruhan pasar pada jeda kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (3/6/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 2,12 persen atau 701,19 poin ke 33.762,76, S&P 500 melejit 1,45 persen atau 61,35 persen ke 4.282,37, dan Nasdaq menanjak 1,07 persen atau 139,78 poin ke 13.240,77.

Kenaikan S&P 500 pada Jumat memperpanjang lonjakan indeks dari level terendah Oktober menjadi hampir 20 persen. Saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti Tesla Inc. dan Apple Inc. mengalami kenaikan enam minggu berturut-turut, atau penguatan terpanjang sejak Juli 2021. Saham Broadcom Inc. Juga naik setelah perusahaan memprediksi bahwa penjualan yang terkait dengan kecerdasan buatan akan berlipat ganda tahun ini.

Saat saham naik, ‘pengukur rasa takut’ atau fear gauge Wall Street anjlok ke level prapandemi. Indeks Volatilitas Cboe atau VIX turun di bawah 15 dari rata-rata 23 pada tahun lalu. Aksi ambil risiko investor juga mendorong indeks dengan kapitalisasi kecil seperti Russell 2000 naik sekitar 3,5 persen.

“Laju mengesankan untuk ekuitas terus mendorong investor ritel ke pasar. Investor telah menghabiskan sebagian besar dari tiga tahun terakhir terobsesi oleh Fed, inflasi, dan gaji, meskipun volatilitas di sekitar laporan tersebut telah menetap, mencerminkan pasar yang kurang emosional. Ini bullish, karena reaktivitas yang lebih sedikit adalah tanda pasar yang sehat,” kata Mark Hackett, kepala riset investasi Nationwide.

Sementara itu, analis NatAlliance Securities Andrew Brenner menilai reli di pasar saham sangat berkaitan dengan perdagangan opsi dalam instrumen derivatif.

"Pedagang opsi berada di sisi yang salah. Kami pikir mereka kembali onside minggu depan, dan reli akan kehabisan tenaga," kata Brenner

Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby berpendapat lonjakan pasar saham tidak berarti pasar tidak menghadapi hambatan.

Di antara risikonya, ada konsekuensi potensial dari membanjirnya surat utang negara sekitar US$1 triliun yang akan dilelang karena departemen AS mengisi kembali rekening umum setelah kesepakatan batas utang. Hal tersebut dapat memicu penurunan likuiditas yang signifikan dari pasar keuangan.

Adapun tanda-tanda kendurnya pasar tenaga kerja AS pada Mei 2023 meskipun ada kenaikan perekrutan dapat memperkuat argumen dari Ketua Fed Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya bahwa mereka harus mengambil lebih banyak waktu untuk menilai data ekonomi sebelum menaikkan suku bunga lagi.

Reaksi Wall Street terhadap laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan taruhan bahwa kenaikan suku bunga The Fed kemungkinan akan kembali terjadi, tetapi hal itu belum tentu terjadi pada Juni ini.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun, yang lebih sensitif terhadap pergerakan bank sentral, terpantau melonjak 16 basis poin menjadi 4,5 persen pada Jumat.

Mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers berpendapat The Fed harus terbuka untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada Juli jika memilih untuk menunda pengetatan moneter pada bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper