Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Pelindo (IPCC) Siapkan Capex hingga Rp200 Miliar Tahun Depan, Untuk Apa?

Peningkatan capex perseroan terutama untuk keperluan pembangunan gedung parkir agar kapasitas unit kendaraan di terminal dapat meningkat.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, BADUNG — Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mennyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp200 miliar pada 2024 untuk ekspansi.

Peningkatan capex perseroan terutama untuk keperluan pembangunan gedung parkir agar kapasitas unit kendaraan di terminal dapat meningkat.

Direktur Keuangan dan SDM IPCC Sumarno menjelaskan bahwa pihaknya mencatatkan kenaikan capital expenditure (capex) dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong ekspansi. Pada 2022, alokasi capex IPCC mencapai Rp25 miliar dan pada 2023 naik menjadi Rp35 miliar.

Sumarno menyebut bahwa pengeluaran pada tahun ini di antaranya mencakup aspek legal atas sejumlah proyek yang IPCC jalankan, juga investasi lanjutan dari program tahun lalu. Proyek yang memakan porsi besar dalam capex perusahaan adalah pembangunan gedung parkir untuk memuat kendaraan di terminal, yang ditargetkan rampung dalam 1,5 tahun.

"Nanti akan bangun terminal lagi, karena untuk kapasitas sekarang sudah cukup padat. Tahun depan [capex] sekitar Rp150 miliar sampai Rp200 miliar," ujar Sumarno dalam media gathering IPCC pada Kamis (25/5/2023).

IPCC berencana membangun gedung parkir baru 5 lantai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta seluas 3,8 hektare. Gedung parkir itu akan menambah kapasitas kendaraan sekitar 2.000 unit, sehingga akan menunjang bisnis pengangkutan IPCC yang trafik kargonya terus meningkat dan okupansi mulai mendekati batas.

Parameter Yard Occupancy Ratio (YOR) IPCC di Tanjung Priok pada 2022 rata-rata adalah 60 persen di terminal internasional dan 57 persen di terminal domestik. Namun, YOR mencapai di atas 60 persen selama 193 hari atau lebih dari 6 bulan, bahkan YOR sempat melebihi kapasitas atau di atas 100 persen selama 7 hari di terminal internasional.

Penumpukan kendaraan di terminal dapat berpengaruh terhadap aspek keselamatan karena meningkatkan risiko terjadinya tabrakan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan peningkatan kapasitas apabila YOR sudah mendekati 70 persen.

"[Pembangunan gedung parkir] mulai dikerjakan tahun ini. Ditargetkan sudah bisa dilakukan konstruksinya pada awal tahun depan," ujar Sumarno.

Dia juga menjelaskan bahwa capex IPCC mencakup pengeluaran untuk pengoperasian lahan dan operasional karena perseroan turut mengelola terminal di pelabuhan-pelabuhan selain Jakarta.

Sumarno menyebut bahwa pengelolaan terminal kendaraan di Jakarta membuat ekspektasi pelanggan terhadap layanan di terminal lainnya meningkat, sehingga IPCC harus memastikan terminal di seluruh pelabuhan memberikan pelayanan yang terstandardisasi.

"Karena kami sekarang tidak hanya fokus di Jakarta, pada saat take over terminal tentunya ekspektasi customer meningkat. Setelah merasakan pelayanan domestik, di Jakarta kan sudah integrated, ketika kendaraan masuk harus sudah merujuk ke kapal mana mau ke mana. Penataan di pelabuhan satelit juga sudah kami siapkan, di pelabuhan satelit mereka ekspektasinya jadi sama," kata Sumarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper