Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) akan membagikan dividen interim senilai Rp44,40 miliar atau Rp24,42 per saham.
Senior Manager Sekretaris Perusahaan IPCC Roro Endah Dwi Liesly Puspita Sari dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, Dewan Komisaris telah menyetujui keputusan Direksi IPCC pada 21 November 2024 untuk membagi dan membayar dividen interim buku 2024 sebesar Rp44,40 miliar.
"Dividen interim untuk tahun buku per 30 September 2024 adalah senilai Rp44.407.268.321 (Rp44,40 miliar) atau setara Rp24,42 per saham akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak," tulis Roro, Senin (25/11/2024).
Dia melanjutkan, cum dividen interim IPCC di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 3 Desember 2024 dan ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Desember 2024.
Lalu cum dividen interim di pasar tunai pada 5 Desember 2024 dan ex dividen interim di pasar tunai pada 6 Desember 2024. Recording date atau pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pada 5 Desember 2024.
"Pelaksanaan pembayaran dividen interim adalah pada 23 Desember 2024," ucapnya.
Roro menuturkan jadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Biro Administrasi Efek perseroan.
Baca Juga
Dia juga menegaskan pembagian dividen interim untuk tahun 2024 kepada pemegang saham IPCC, sebagaimana disebutkan dan tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha IPCC.
Kinerja IPCC Kuartal III/2024
Sebagai informasi, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) menorehkan kinerja moncer sepanjang kuartal III/2024 dengan mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, dikutip Senin (28/10/2024), IPCC mencetak laba tahun berjalan Rp148,02 miliar pada 9 bulan pertama 2024 atau naik 4,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,94 miliar. Naiknya laba IPCC berbanding lurus dengan naiknya pendapatan perseroan.
Emiten logistik tersebut membukukan pendapatan operasi Rp585,82 miliar sepanjang kuartal III/2024, atau naik 6,87% yoy dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp548,16 miliar.
Kontribusi pendapatan IPCC ditopang oleh pelayanan jasa terminal sebesar Rp548,33 miliar, pelayanan jasa barang di pelabuhan sebesar Rp18,29 miliar.
Kemudian pelayanan jasa rupa-rupa usaha senilai Rp9 miliar, dan selebihnya bisnis pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik Rp10,19 miliar.
Adapun berdasarkan segmen geografis, wilayah pelabuhan Tanjung Priok menyerap porsi mendapatan terbanyak untuk IPCC mencapai Rp536,34 miliar. Selanjutnya Belawan, Sumatera Utara Rp14,85 miliar, Makasar, Sulawesi Selatan sebesar Rp13,20 miliar dan Pontianak, Kalimantan barat sebesar Rp11,30 miliar.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan IPCC juga meningkat 19,12% menjadi Rp343,29 miliar dibanding kuartal III/2023 sebesar Rp288,19 miliar. Beban pokok perseroan sebagian besar merupakan beban kerja sama mitra usaha, penyusutan, hingga tenaga kerja.
Berdasarkan neraca, total aset IPCC naik 2,98% menjadi Rp1,84 triliun, dibanding periode 30 Desember tahun 2023 yang senilai Rp1,78 triliun.