Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VKTR IPO, Ini Sepak Terjang Emiten Grup Bakrie di BEI

Grup Bakrie mempunyai rekam jejak di lantai bursa sejak 1989. Teranyar, VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) tengah menggelar IPO.
Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie/Istimewa.
Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) yang merupakan anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) tengah menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Sejauh ini sudah terdapat 11 emiten grup Bakrie yang sudah menjadi perusahaan publik.

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) melantai di Bursa pada 28 Agustus 1989. Berdasarkan data RTI, BNBR kala itu menyebarkan 2,85 juta saham dengan harga Rp7.975. Dana yang diraup mencapai Rp22,73 miliar.

Adapun per kuartal I/2023, BNBR mencatatkan pendapatan Rp835,36 miliar atau naik 47,52 persen dari Rp556,24 miliar secara year-on-year (YoY). Laba BNBR mencapai Rp69,95 miliar atau naik 716 persen dari Rp8,56 miliar secara YoY.

Selanjutnya, emiten kongsi Bakrie dengan Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melantai di Bursa pada 30 Juli 1990. Saham yang ditebar mencapai 10 juta saham dengan harga Rp4.500 per saham sehingga mengantongi Rp45 miliar dari IPO. 

BUMI membukukan pendapatan US$454,8 juta atau setara Rp6,89 triliun (kurs Rp15.151 per dolar AS) per kuartal I/2023. Pendapatan ini naik 30,01 persen dari US$349,87 juta secara YoY. Dari sisi laba, BUMI meningkat 39,28 persen dari US$43,2 juta menjadi US$60,24 juta atau Rp883,2 miliar.

Anak usaha BUMI, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) kemudian melantai di Bursa pada 9 Desember 2010. Jumlah saham yang ditebar BRMS mencapai 3,3 miliar saham dengan harga Rp635 per saham. Dana yang diraup dari aksi korporasi perdana ini mencapai Rp2,1 triliun.

BRMS pun mencetak pendapatan sebesar US$5,8 juta atau setara Rp87,9 miliar (kurs Rp15.151) melesat 96 persen secara YoY per kuartal I/2023. Laba bersih BRMS tercatat sebesar US$2,1 juta setara 32,13 meningkat 11 persen dari US$1,9 juta secara YoY.

Berikutnya, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) melantai di Bursa pada 7 Juni 2004. Jumlah saham yang ditebar ENRG mencapai 2,85 miliar saham atau setara Ro455,59 milliar dengan harga Rp160 per saham.

Penjualan neto ENRG turun 8,91 persen dari US$112,57 juta menjadi US$102,54 juta atau sekitar Rp1,54 triliun (kurs Rp15.062) per kuartal I/2023. Laba ENRG mencapai US$17,49 juta atau sekitar Rp263,58 miliar naik 70,12 persen secara YoY.

Emiten Bakrie lainnya yang melantai di Bursa adalah UNSP, DEWA, ELTY, VIVA, MDIA, BTEL, dan JGLE. Namun, para emiten tersebut belum merilis laporan keuangan per kuartal I/2023.

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) resmi menjadi perusahaan publik pada 6 Maret 1990. UNSP menebar 11,1 juta saham atau setara Rp118,77 miliar dengan harga Ro10.700 per saham.

PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) resmi tercatat di BEI pada 26 September 2007 dengan nilai IPO mencapai Rp1,06 triliun. Jumlah saham yang disebar DEWA mencapai 3,15 miliar dengan harga Rp335 per saham.

PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY) tercatat di lantai Bursa pada 30 Oktober 1995 dengan nilai IPO mencapai Rp68,75 miliar. Saham yang disebar ELTY mencapai 110 juta dengan harga Rp625 per saham.

PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) menjadi perusahaan publik pada 21 November 2011. Sebanyak 1,67 miliar saham ditebar dengan harga Rp100 per saham. Alhasil VIVA meraup dana Rp500,1 miliar melalui aksi IPO tersebut.

PT Intermedia Capital Tbk, (MDIA) tercatat di Bursa pada 11 April 2014. Jumlah saham yang ditebar kala itu mencapai 392,16 juta atau setara Rp541,17 miliar. Harga per saham dari aksi IPO tersebut dipatok Rp1.380.

PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) melantai di Bursa pada 3 Februari 2006. BTEL menebar 5,5 miliar saham dan meraup dana senilai Rp606 miliar dengan harga Rp110 per sahamnya.

Terakhir, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE) pemilik taman hiburan jungle land yang tercatat di Bursa pada 29 Juni 2016. Harga saham perdana JGLE kala itu Rp140 per saham dengan jumlah saham yang dilepas ke publik sebanyak 2,30 miliar saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper