Bisnis.com, JAKARTA — Bos Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengungkap peran penting pasar modal Indonesia bagi perekonomian nasional.
Dalam rangka peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, CEO Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa selama hampir setengah abad pasar modal telah menjadi fondasi penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pasar modal Indonesia, kata Rosan, membuka akses pembiayaan, mendorong inovasi, dan memperkuat kepercayaan investor dalam negeri maupun global.
Tema ulang tahun ke-48 Pasar Modal Indonesia pada tahun ini ‘Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat dan Maju Bersama’ dinilai Rosan mencerminkan tekat untuk membangun ekosistem keuangan yang kokoh, inklusif, dan berpihak pada kepentingan nasional.
“Danantara Indonesia percaya bahwa ekosistem pasar modal yang kuat dan inklusif adalah kunci menuju ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya, Senin (11/8/2025).
Selanjutnya, Rosan menegaskan bahwa Danantara Indonesia siap berkontribusi dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan negara.
Baca Juga : 48 Tahun Reaktivasi Pasar Modal Indonesia, Bos OJK: Ada 13 Perusahaan Antre dalam Pipeline IPO |
---|
Selain Rosan, Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Armand Wahyudi Hartono menyampaikan bahwa selama 48 tahun, pasar modal Indonesia berkembang dari yang sangat sederhana menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara.
Kemajuan itu dinilai Armand yang merupakan Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) sebagai hasil dari kerja sama yang luar biasa dari seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia, mulai dari OJK, BEI, KPEI, KSEI, dengan industri, perusahaan, dan investor.
“Semoga kita bisa lanjutkan terus. Selamat ulang tahun pasar modal ke-48, kita jadikan pasar modal kelas dunia,” ujar salah satu pewaris Grup Djarum itu.
Bertepatan dengan HUT ke-48 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, OJK mencatat kinerja positif di pasar saham dan obligasi.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup 7.533,39 pada perdagangan Jumat (8/8/2025) atau menguat 6,41% year-to-date (YtD). Di pasar obligasi, indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) parkir di level 421,81 atau naik 7,42% YtD.
Adapun, nilai kapitalisasi pasar saham tercatat tumbuh 9,88% menjadi Rp13.555 triliun. OJK juga mencatat, nilai akumulasi penghimpunan dana pasar modal mencapai Rp144,78 triliun dengan 16 emiten baru dan 13 perusahaan dalam pipeline dengan nilai indikatir Rp16,65 triliun.