Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Teknologi Wall Street Melejit saat AS Terancam Default

Pertanyaan besar di benak investor Wall Street adalah apakah politisi AS dapat mencapai kesepakatan menaikkan batas utang sebelum pemerintah kehabisan uang.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York ditutup beragam pada akhir perdagangan Senin (22/5/2023) waktu setempat menjelang pertemuan penting antara Presiden AS Joe Biden dan Ketua Parlemen dari Partai Republik Kevin McCarthy untuk menyelesaikan hambatan negosiasi pagu utang AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (23/5/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,42 persen atau 140,05 poin ke 33.286,58, S&P 500 naik tipis 0,02 persen atau 0,65 poin ke 4.192,63, dan Nasdaq menguat 0,50 persen atau 62,88 poin ke 12.720,78.

Imbal hasil obligasi jangka pendek pemerintah AS naik. Adapun China mengatakan produk yang diproduksi Micron Technology Inc. gagal dalam peninjauan keamanan siber. Sementara itu, Pfizer Inc. bangkit dengan laporan bahwa pil penurun berat badannya kemungkinan sama efektifnya dengan Ozempic.

Dari berita korporasi, saham Zoom Video Communications Inc. lebih tinggi dalam perdagangan setelah jam kerja usai menaikkan perkiraan penjualan tahunannya.

Kini, pertanyaan besar di benak investor adalah apakah politisi AS dapat mencapai kesepakatan untuk menaikkan batas utang sebelum pemerintah kehabisan uang. Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kemungkinan cukup rendah bahwa AS dapat membayar semua tagihannya pada pertengahan Juni.

“Ada banyak pertunjukan di sekitar pagu utang. Semakin dekat kita dengan 1 Juni tanpa resolusi, semakin besar risiko kecelakaan, jadi ada banyak potensi pasar untuk khawatir,” kata Sarah Hewin, ekonom senior di Standard Chartered.

Sektor teknologi setidaknya satu penerima manfaat di antara sentiment tersebut. Elyse Ausenbaugh, ahli strategi investasi global di JPMorgan Wealth Management, mengatakan perusahan teknologi berkapitalisasi pasar besar sudah melalui fase penghematan dan memfokuskan kembali bisnis mereka, sehingga investor mulai tertarik ke sana. Hal ini tercermin dari Nasdaq 100 yang melampaui level tertinggi 52 minggu pada perdagangan Senin.

“Plafon utang menghabiskan perhatian semuanya sekarang. Tapi ketika Kongres mengangkatnya, perhatian akan kembali ke ekonomi dan Fed,” tulis Chris Low, kepala ekonom di FHN Financial.

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dia memikirkan dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini, sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan jika bank sentral AS berhenti bulan depan, itu akan menandakan pengetatan belum berakhir.

Di tempat lain, pasar Yunani adalah titik terang. Pemilihan nasional hari Minggu menghasilkan penampilan yang kuat untuk Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, menandakan kebijakan ramah investasi dapat dilanjutkan. Benchmark Indeks Bursa Efek Athena melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu dekade. Sementara itu, Euro Stoxx 600 sedikit berubah pada hari itu.

Pasar komoditas secara luas melemah karena kekhawatiran atas pemulihan ekonomi China pasca-Covid. Bijih besi berjangka turun karena tanda-tanda permintaan baja yang mengecewakan dari sektor konstruksi. Namun, pasar saham Asia berakhir lebih tinggi setelah Biden mengisyaratkan tentang peningkatan hubungan dengan Beijing. Prediksinya bahwa hubungan China-AS akan mulai mencair dengan sangat cepat mengangkat saham Hong Kong lebih dari 1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper