Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menargetkan penjualan meningkat 1-2 persen tahun ini. Angka tersebut dibidik lantaran PBRX belum melihat pertumbuhan permintaan ekspor yang signifikan pada tahun ini.
Vice President Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menuturkan pihaknya tidak berharap banyak terhadap kinerja tahun ini, di tengah situasi pasar ekspor yang belum pulih sejak pertengahan 2022 lalu.
Bahkan Ane menyebutkan pihaknya memprediksikan pertumbuhan Pan Brothers tahun ini hanya akan mencapai angka yang sama seperti kinerja tahun lalu.
“Targetnya, sama lah kayak tahun kemarin, kalaupun naik kecil 1-2 persen, tapi kemungkinan besar sama dengan tahun lalu,” tutur Ane kepada Bisnis, dikutip Selasa (16/5/2023).
Sebelumnya dalam catatan Bisnis pada Rabu (5/5/2023) sepanjang tahun 2022 lalu Pan Brothers membukukan penjualan senilai US$690 juta atau setara dengan Rp10,29 triliun (kurs Jisdor Rp14.913 per dolar AS).
Pendapatan ini meningkat tipis 0,09 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$689,44 juta. Pendapatan tahun 2022 ini sebagian besar diperoleh dari penjualan ekspor senilai US$653,6 juta, meningkat secara tahunan dari US$629,3 juta di 2021.
Baca Juga
Sementara itu, penjualan lokal PBRX tercatat turun 38,87 persen dari US$60,51 juta di 2021, menjadi US$26,99 juta di 2022.
Akan tetapi, laba bersih PBRX tercatat turun menjadi US$3,68 juta sepanjang 2022 atau setara Rp54,92 miliar. Laba bersih ini turun 77,18 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$16,14 juta.
Lebih lanjut Anne menjelaskan jika pihaknya optimistis tidak akan mendapati penurunan laba ataupun penjualan pada tahun 2023 ini. Menurutnya, masih ada harapan pertumbuhan perbaikan pasar ekspor di semester II/2023 mendatang.
“Optimisnya optimis tidak turun, bukan optimis naik, karena rata-rata ekspor penjualannya lagi soft. Tapi kita berharap semester 2 ada peningkatan, salah satunya dari pasar tradisional maupun pasar non tradisional,” tambah Anne.
Dalam catatan Bisnis pada Kamis (11/5/2023), Anne menyebutkan pihaknya memperkirakan pelemahan ekspor akan berlangsung hingga akhir kuartal II/2024 mendatang.
“Kita approximately hingga pertengahan tahun depan masih akan melemah ya pasar ekspor,” kata Anne saat ditemui Bisnis di kantor Kementerian Perindustrian pada Selasa (9/5/2023).