Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Pan Brothers Tbk membukukan penurunan kinerja pada kuartal I/2023, hal ini terlihat dari melorotnya penjualan sebesar 13,5 persen yaitu sebesar US$110 juta.
Lantaran pada periode sebelumnya di tahun lalu (year on year/YoY) penjualan emiten berkode PBRX ini mencapai US$127,21 juta.
Jika dirinci, penjualan pada kuartal I/2023 ini meliputi ekspor dengan porsi terbanyak sebesar US$94,52 juta, menurun 16,28 persen dari tahun sebelumnya yang US$112,91 juta.
Lalu penjualan lokal yang meningkat 6,4 persen menjadi US$110,11 juta dari kuartal I/2022 lalu yang sebesar US$127,37 juta.
Penjualan yang menurun pada kuartal I/2023 ini turut menyeret penurunan beban penjualan pokok sebesar 13,03 persen yaitu sebesar US$97,3 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$111,96 juta.
Namun, jika dilihat dari segi beban usaha, pada kuartal I/2023 ini PBRX tidak dirugikan dengan adanya penurunan sebesar 22,27 persen menjadi US$1,32 juta dari kuartal I tahun sebelumnya yang mencapai US$1,68 juta.
Baca Juga
Sejalan dengan beban usaha yang cukup stabil, beban umum dan administrasi juga tidak menambah penurunan kinerja dengan tidak membengkak, hanya meningkat sebesar US$45.008 menjadi US$5,57 juta dari sebelumnya US$5,53 juta.
Lalu sepanjang kuartal I/2023 ini, PBRX mengantongi laba bersih sebesar US$1,15 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 68,17 persen dari kuartal I/2022 yang mencapai US$3,64 juta.
Dalam catatan Bisnis pada Rabu (5/4/2023) Pan Brothers mencetak penjualan senilai US$690 juta sepanjang 2022, atau setara dengan Rp10,29 triliun (kurs Jisdor Rp14.913 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat tipis 0,09 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$689,44 juta.
Pendapatan ini sebagian besar diperoleh dari penjualan ekspor senilai US$653,6 juta, meningkat secara tahunan dari US$629,3 juta di 2021. Sementara itu, penjualan lokal PBRX tercatat turun 38,87 persen dari US$60,51 juta di 2021, menjadi US$26,99 juta di 2022.