Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) telah menyelesaikan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue. PBRX melaporkan adanya permintaan saham yang melebihi penawaran.
PBRX tercatat menawarkan 15 miliar saham biasa dengan nominal Rp25 yang setara dengan 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD IV. Dengan harga penawaran sebesar Rp50, maka total dana yang dihimpun PBRX dari aksi korporasi ini mencapai Rp750,18 miliar.
Dalam rights issue ini, setiap pemegang 250 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) PBRX pada recording date 17 Januari 2023 mendapatkan hak atas 579 HMETD.
Adapun PT Trisetijo Manunggal Utama selaku pemegang saham pengendali telah mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya sebanyak 4,19 miliar saham dengan harga Rp50. Dengan demikian, Trisetijo diperkirakan mengeluarkan dana sejumlah Rp209 miliar untuk menebus hak rights issue-nya.
“Demikian pula pemegang saham lainnya yang mengambil bagian atas hak HMETD sebesar total seluruhnya 14,88 miliar saham,” tulis manajemen Pan Brothers, Rabu (8/2/2023).
Manajemen menjelaskan permintaan saham tambahan tercatat mencapai 3,09 miliar saham yang melebihi 13,2 persen jumlah penawaran yang tersedia atau ekuivalen dengan 1,97 miliar saham.
Baca Juga
“Total saham sesudah dilaksanakan PMHMETD IV menjadi 21.482.028.246 saham,” lanjut PBRX.
Setelah rights issue, PT Trisetijo Manunggal Utama sebagai pengendali mengempit 31,25 persen saham PBRX. Sementara itu, perusahaan milik keponakan konglomerat Martua Sitorus, Darwin Indigo, yakni Burlingham International Ltd memiliki 18 persen saham PBRX.
Sebagaimana diketahui, Darwin menggenggam sebanyak 33 persen saham Burlingham, sementara sisanya sebanyak 67 persen dimiliki Martua Sitorus.
Merujuk informasi prospektus singkat PBRX, dana yang diperoleh perseroan dari hasil rights issue ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD IV akan digunakan untuk modal kerja, yakni mendukung pengembangan usaha perseroan berupa peningkatan penjualan, antara lain meliputi biaya bahan baku.
Sekitar 80 persen dari dana yang diperoleh, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli. Kemudian 15 persen digunakan untuk biaya produksi dan pemeliharaan yang meliputi upah tenaga kerja, biaya energi, termasuk pemeliharaan fasilitas produksi, dan lain-lain.
Kemudian sekitar 5 persen ditujukan untuk biaya operasional dan pemasaran. Bilamana dana belum digunakan maka akan ditempatkan pada produk simpanan pada perbankan.