Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten PT King Tire Indonesia Tbk. (TYRE) mematok harga IPO di harga maksimal saat bookbuilding yaitu Rp138 per saham. Dengan harga tersebut, TYRE berpeluang mendapat dana segar sebesar Rp96,6 miliar.
Berdasarkan informasi pada prospektus, TYRE akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak 700 juta saham baru atau sebanyak 10.13 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp50 per saham.
Pada masa offering yang berlangsung pada 2 – 4 April 2023, TYRE menetapkan harga saham sebesar Rp138 per saham yang merupakan harga maksimal saat masa bookbuilding. Alhasil, dana segar yang akan diraih TYRE yaitu Rp96,6 miliar.
Bersamaan dengan penawaran perdana, produsen ban ini juga menerbitkan waran seri I sebanyak 350 juta saham baru atau setara dengan 12,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I tersebut memiliki harga pelaksanaan Rp150 per saham, maka dana yang dapat diraih dari pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp52,5 miliar.
Sementara itu dana IPO seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sedangkan dana yang diperoleh TYRE dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Baca Juga
Adapun jadwal IPO TYRE yaitu:
- Tanggal Efektif: 28 April 2023
- Masa Penawaran Umum : 2 - 4 Mei 2023
- Tanggal Penjatahan : 4 Mei 2023 Pasar Tunai : 6 Mei 2025
- Tanggal Distribusi Saham : 5 Mei 2023
- Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 8 Mei 2023
TYRE sendiri merupakan produsen ban luar dan ban dalam, pada September lalu penjualan per September 2022 penjualan bersih tercatat sebesar Rp360,66 miliar naik 33,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp270,69 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp305,71 miliar naik 33,39 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp229,17 miliar. Kemudian calon emiten TYRE membukukan pertumbuhan laba bersih menjadi Rp10,94 miliar naik 123,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp4,89 miliar.