Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan saham emiten tambang nikel terafiliasi konglomerat Garibaldi Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), diramaikan dengan transaksi sebesar Rp944,65 miliar di pasar negosiasi.
Mengutip data D'Origin, hari ini terdapat transaksi crossing saham emiten Garibaldi Thohir, MBMA, di pasar negosiasi senilai Rp944,65 miliar. Transaksi terjadi di harga Rp797 per saham atau di bawah harga pasar reguler. Saham MBMA tercatat menjadi saham dengan frekuensi perdagangan terbanyak hari ini.
Saham MBMA terpantau bergerak di rentang Rp795 —Rp955 per saham sampai pukul 13.53 WIB pada perdagangan Selasa (18/4/2023) dan tercatat naik 10,69 persen ke harga Rp880 usai resmi IPO. Dengan demikian, transaksi negosiasi terjadi di bawah harga pasar reguler.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) resmi mencatatkan saham perdananya atau Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga sahamnya melesat belasan persen.
Pada perdagangan Selasa (18/4/2023) pukul 11.16 WIB, harga saham MBMA bergerak di zona hijau, melesat 14,47 persen atau 115 poin ke Rp910 per saham setelah dibuka pada harga Rp795 per saham.
Total saham yang dilepas melalui IPO ini sebanyak 11,54 juta saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau dari total saham. MBMA meraup sekitar Rp9,2 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp85,9 triliun. MBMA menjadi emiten ke-34 di BEI pada 2023.
Baca Juga
Dari IPO, MBMA berencana menggunakan dananya antara lain untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60.000 ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.
Sebagian lainnya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja anak usaha, diantaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel.
Saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,22 persen Ni dan 1,0 juta ton kobalt pada kadar 0,08 persen Co.