Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Bundamedik Tbk. (BMHS) menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp200 miliar.
Managing Director BMHS Nurhadi Yudiyantho mengatakan, anggaran belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk perbaikan kinerja dan pembelian alat-alat kesehatan baru.
"Kalau dari dana yang kami siapkan untuk capex itu up to Rp200 miliar, kenapa tidak besar? Karena kami fokus untuk meningkatkan kualitas termasuk pembelian alat-alat kesehatan," ujar Yudi dalam Diskusi Media Terbatas BMHS, Rabu, (5/4/2023).
Yudi mengatakan, setelah gencar melakukan ekspansi rumah sakit pada tahun lalu, BMHS kini berfokus pada perkembangan kinerja, termasuk meningkatkan kualitas peralatan medis dan renovasi rumah sakit baru.
Sebagaimana diketahui, sejauh ini sudah ada 9 rumah sakit yang terafiliasi BMHS, di antaranya yakni RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSIA Bunda Ciputat, RSU Bunda Padang, BIC, RSIA Az Zahra, RSU Bunda Citra Harapan, dan terbaru RSIA Bunda Nusa Dua yang akan segera beroperasi tahun ini.
"Strategi kami untuk pembangunan di Rumah Sakit Nusa Dua untuk kebutuhan rawat jalan sudah selesai semua. Rencananya habis Lebaran akan mulai lagi untuk pembangunan fasilitas rawat inap. Kami harapkan proyek tersebut dalam tiga bulan sudah bisa selesai, dan mudah-mudahan bulan Agustus dapat diresmikan operasionalnya secara keseluruhan," ujar Yudi.
Baca Juga
"Untuk proyek 2023, kami sepakat untuk semester I/2023 akan memaksimalkan kinerja, karena sekarang untuk ekspansi rumah sakit saat ini sudah bertambah dari 4 dari sebelumnya 5, sehingga totalnya ada 9, lalu kami masih ada proyek renovasi di Surabaya dan Bali," tambahnya.
Direktur Keuangan BMHS Cuncun Wijaya menambahkan, untuk fasilitas robotic surgery milik Bundamedik masih mumpuni, sehingga belum ada rencana untuk pembelian unit baru. Perseroan berfokus pada renovasi rumah sakit dan pembelian alat-alat kesehatan baru.
"Anggaran Rp200 miliar itu memang sebagian besar digunakan untuk alat medis, tapi untuk robotic surgery yang ada di sini masih mumpuni jadi belum saatnya untuk pembelian baru. Tapi kalau alat-alat untuk USG, pembangunan RS baru, renovasi, dan lain-lain itu termasuk dalam Rp200 miliar itu," tandasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, anggaran capex BMHS pada tahun ini menurun dibandingkan tahun 2022. Pasalnya, perseroan telah mengakuisisi tiga rumah sakit pada kuartal I/2022 dengan belanja modal hingga Rp300 miliar.
Selain itu, pada 2022 belanja modal yang telah dikeluarkan BMHS terutama berasal dari kas internal dan kredit perbankan yang sudah mendapatkan komitmen dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga Rp1 triliun.