Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Top Gainers Sepekan, Laba Bersih Black Diamond (COAL) Meroket 1.333 Persen

Black Diamond Resources (COAL) mencetak peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang paruh pertama 2022.
Black diamond coal
Black diamond coal

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang batu bara teranyar di Bursa Efek Indonesia, PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) menduduki posisi pertama top gainers pada perdagangan 12—16 September 2022 dengan lonjakan laba bersih 1.333 persen pada semester I/2022.

Saham COAL mencetak kenaikan saham tertinggi pekan ini, dari posisi harga Rp244 menjadi Rp408 per saham, atau naik sebesar 67,21 persen.

Seiring dengan harga sahamnya yang melonjak meski baru melantai di BEI pada 7 September 2022, pendapatan dan laba bersih COAL pun melesat.

Mengutip laporan keuangan Black Diamond Resources, Minggu (18/9/2022) pada semester I/2022 COAL membukukan penjualan Rp367,06 miliar, meningkat 572 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp54,60 miliar.

Penjualan COAL sepanjang enam bulan pertama 2022 ditopang oleh penghasilan dari penjualan kepada Eats Gate Commodities Pte Ltd senilai Rp175,20 miliar dan Royal Pasific Holding Ltd Rp84,22 miliar. Keduanya tidak menyumbangkan penjualan sepeser pun pada semester I/2021.

Selanjutnya, penjualan kepada sejumlah pelanggan lainnya juga tercatat meningkat, antaralain PT Bloomindo Bumi Energi yang mencetak penjualan Rp69,75 miliar sepanjang paruh pertama 2022, naik 122 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp31,83 miliar.

Penjualan dari PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) pada semester I/2022 pun naik 354 persen menjadi Rp34,29 miliar, dari sebelumnya Rp7,55 miliar.

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk COAL pun terbang 1.333 persen, dari Rp5,83 miliar pada paruh pertama 2021, menjadi Rp83,37 miliar di paruh pertama tahun ini.

Beban pokok penjualan sepanjang semester I/2022 naik dari Rp43,32 miliar menjadi Rp243,05 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp4,07 miliar menjadi Rp15,51 miliar.

Adapun posisi aset COAL di paruh pertama tahun ini Rp412,41 miliar, naik dari Rp197,59 miliar dari periode yang sama pada 2021. Sementara untuk posisi liabilitas dan ekuitas tercatat masing-masing senilai Rp251,67 miliar dan Rp160,73 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper