Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Berulah, Harga Minyak Dunia Melonjak Paling Tinggi dalam Setahun

Harga West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei melejit US$4,75 atau 6,3 persen, menjadi menetap di US$80,42 per barel.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat paling tinggi dalam lebih dari setahun setelah OPEC+ secara tak terduga mengumumkan pengurangan produksi yang mengancam pengetatan pasar dan memberikan hentakan inflasi baru ke ekonomi dunia.

Harga West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei melejit US$4,75 atau 6,3 persen, menjadi menetap di US$80,42 per barel di New York Mercantile Exchange pada akhir perdagangan Senin (3/4/2023) waktu setempat, setelah sempat naik ke level tertinggi dua bulan selama sesi tersebut.

Sementara itu, harga Brent untuk pengiriman Mei bertambah US$5,04 atau 6,3 persen, menjadi ditutup pada US$84,93 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah menyentuh level tertinggi sesi sejak 7 Maret di US$86,44.

Mengutip Bloomberg, Selasa (4/4/2023), Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, berjanji untuk melakukan pemotongan melebihi 1 juta barel per hari mulai bulan depan dan berlangsung hingga akhir 2023. Pengurangan itu mengejutkan pasar, yang sebelumnya mengharapkan OPEC+ mempertahankan output tetap.

Seolah menambah keterkejutan pasar, keputusan OPEC+ tersebut keluar dari jadwal normal OPEC+ untuk meninjau permintaan pasar dan pasokan anggota.

Keputusan itu dengan cepat memengaruhi pasar minyak global. Posisi spread-cepat WTI berubah menjadi mundur untuk pertama kalinya sejak Desember 2022, menandakan kekuatan baru karena para pedagang melihat permintaan melebihi pasokan. Goldman Sachs Group Inc. menaikkan perkiraan harga untuk tahun ini dan 2024, sementara harga bensin berjangka AS juga melonjak, menggarisbawahi risiko inflasi.

"OPEC+ menunjukkan komitmen untuk melindungi dari penurunan harga. Durasi pemotongan adalah bagian yang paling mengejutkan dan bullish,” kata Nadia Martin Wiggen, partner di Pareto Securities.

Sebelum intervensi ini, minyak mentah telah mencapai penurunan kuartalan 5,7 persen di tengah gejolak sektor perbankan dan risiko resesi. Banyak pengamat pasar mengharapkan rebound pada paruh kedua tahun ini, didukung oleh meningkatnya permintaan di China.

Adapun para pejabat Gedung Putih di Washington menilai keputusan OPEC+ keliru. Merespons kondisi ini, AS akan bekerja sama dengan produsen dan konsumen untuk menahan lonjakan harga bensin.

Dengan musim mengemudi AS yang semakin dekat, pemotongan produksi OPEC+ dapat menambah lebih dari 50 sen per galon ke rata-rata harga pompa nasional. Tahun lalu, saat AS menghadapi harga yang meroket setelah invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Joe Biden memerintahkan pelepasan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari cadangan minyak mentah strategis negara tersebut.

Minyak mentah yang lebih mahal mengancam tekanan pada inflasi, mempersulit upaya bank sentral untuk menjinakkan tekanan harga yang terus-menerus. Federal Reserve AS menaikkan suku bunga lagi bulan lalu, dan para pejabat Bank Sentral dijadwalkan bertemu pada Mei untuk menetapkan kebijakan moneter selanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper