Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Saham Papan Akselerasi Boncos, Masih Ada yang Layak Dikoleksi?

Mayoritas saham papan akselerasi tercatat mengalami penurunan harga sejak pertama kali ditawarkan. Meski begitu, sejumlah saham masih layak dikoleksi.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham-saham penghuni papan akselerasi turun sejak pertama kali ditawarkan ke publik. Kinerja yang belum berkembang sesuai harapan menjadi salah satu alasan penurunan harga saham.

Investment Analyst di Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan pergerakan harga saham umumnya sejalan dengan kinerja pendapatan dan laba emiten terkait. Dia juga menyoroti volatilitas tinggi pasar saham yang turut berdampak pada pergerakan penghuni papan akselerasi.

“Emiten yang mencatatkan kinerja impresif tentu akan mengungkit harga sahamnya. Selain itu, kondisi pasar saham yang volatil sepanjang awal tahun ini juga menjadi sentimen negatif bagi saham-saham di papan akselerasi,” kata Fajar, Selasa (14/3/2023).

Tidak banyak saham penghuni papan akselerasi yang bisa direkomendasikan Fajar. Namun dia mengatakan PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) cukup menarik untuk dikoleksi. Pada penutupan perdagangan Senin (13/3/2023), harga perusahaan sektor konsumer itu parkir di Rp196 atau naik 96 persen dari harga IPO Rp100.

“Saham IBOS menarik untuk dikoleksi, di tengah kinerja solid emiten terkait di sepanjang 2022 kemarin. Namun, harga sahamnya sudah naik banyak, sehingga ada potensi koreksi sesaat,” lanjutnya.

Perusahaan yang berhasil menghimpun dana IPO sebesar Rp160,74 miliar itu melaporkan telah mengakumulasi pendapatan sebesar Rp36,37 miliar per Juni 2022, dengan laba bersih Rp3,41 miliar. Pendapatan tersebut naik dari capaian Januari—Juni 2021 sebesar Rp31,73 miliar.

Saat ini setidaknya terdapat 31 emiten yang masuk dalam daftar penghuni papan akselerasi. Papan pencatatan bagi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah (UKM) itu dikembangkan untuk mendorong lebih banyak UKM melakukan penawaran umum sebagai bentuk penggalangan dana.

Sampai penutupan perdagangan 10 Maret 2023, Bisnis mencatat hanya ada sembilan perusahaan yang harga sahamnya lebih tinggi daripada harga ketika initial public offering (IPO). Sementara itu, sisanya atau 70,96 persen penghuni papan akselerasi mengalami koreksi harga. Beberapa bahkan diperdagangkan di bawah Rp50.

Saham PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP) yang resmi melantai pada 8 Februari 2023 tercatat menjadi yang paling dalam koreksi harganya. Ditawarkan di harga Rp890 saat IPO, CHIP kini hanya di harga Rp160 per lembar atau turun 82,02 persen.

Hal serupa juga diperlihatkan oleh PT Planet Properindo Jaya Tbk. (PLAN) yang telah turun 77,68 persen sejak IPO dan kini di level Rp25 per saham. PLAN resmi melantai pada 15 September 2020 dan menghimpun dana Rp30 miliar saat itu.

Di sisi lain, PT Estee Gold Feet Tbk. (EURO) menjadi saham papan akselerasi dengan kenaikan tertinggi sejak IPO. Harganya melesat 320 persen dari Rp70 per saham menjadi Rp294 per 10 Maret 2023.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper