Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar untuk 2023. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk finalisasi pabrik fasilitas produksi plant 4C yang berlokasi di Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
“Alokasi kami tahun ini Rp300 miliar untuk pembangunan plant 4C. Kami targetkan beroperasi awal semester II tahun depan, 2024,” kata Chief Financial Officer Arwana Citramulia Rudy Sujanto, Kamis (9/3/2023).
Operasional fasilitas produksi plant 4C diharapkan menambah kapasitas produksi ARNA sebesar 4 juta meter persegi. Dengan demikian, total kapasitas produksi pada 2024 bakal menjadi 72,77 juta meter persegi.
Pembangunan Plant 4C telah resmi dimulai dengan groundbreaking pada 7 Maret 2023. Pabrik baru ini akan memproduksi produk ARNA Granite yang diharapkan makin memperkuat profitabilitas perusahaan ke depan.
Arwana Citramulia juga baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik baru Plant 5C yang berada di Mojokerto, Jawa Timur. Bertepatan dengan HUT ke-30 perusahaan pada 22 Februari 2023, kiln pabrik tersebut resmi dinyalakan. Rudy mengatakan pabrik tersebut akan mulai berproduksi massal pada kuartal kedua 2023, tepatnya pada April.
“Dengan operasional Plant 5C, kapasitas produksi kami akan bertambah 4,4 juta meter persegi per tahun sehingga menjadi 68,77 juta meter persegi secara total,” tambahnya.
Baca Juga
Adapun total produksi ARNA pada 2022 mencapai 70,62 juta meter persegi sepanjang 2022, naik 2,24 persen dibandingkan dengan 2021 69,07 meter persegi. Produksi tersebut mencerminkan utilisasi sebesar 110 persen atau di atas rata-rata industri nasional dan di atas kapasitas terpasang.
Untuk 2023, ARNA menargetkan laba bersih pada 2023 bisa mencapai Rp631,58 miliar, naik 9,6 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2022 sebesar Rp576,21 miliar.
Rudy mengatakan target kenaikan laba bersih tersebut bakal didorong dengan potensi kenaikan volume penjualan dan rata-rata harga jual (average selling price/ASP). Penjualan ARNA dari segmen produk dengan harga premium berpotensi naik seiring dengan operasional plant 5C.
“Kami proyeksikan penjualan dari existing lines di 66,6 juta meter persegi, tetapi kami hitung tambahan 3,5 juta meter persegi dari plant 5C sehingga penjualan pada 2023 menjadi 70,14 juta atau naik sekitar 5,3 persen,” katanya.
ASP 2023 diperkirakan naik 7,4 persen secara tahunan, dari Rp38.831 menjadi Rp41.691 pada 2023 karena perubahan struktur kontribusi produk berdasarkan segmen. Plant 5C diperkirakan akan menambah penjualan sebesar 5 persen, sehingga penjualan bersih pada 2023 diestimasi naik hingga 13 persen dari Rp2,58 triliun pada 2022 menjadi Rp2,92 triliun pada 2023.