Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen bata ringan terafiliasi Hermanto Tanoko PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) meresmikan pabrik kelima perseroan di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025). Perseroan menilai, kehadiran pabrik tersebut akan mampu mendongkrak kapasitas produksi perseroan hingga 22%.
Corporate Secretary Superior Prima Sukses Andrew menerangkan, dengan hadirnya pabrik kelima ini, perseroan mampu meningkatkan kapasitas tambahan hingga 1.000.000 meter kubik bata ringan per tahun. Alhasil, BLES memiliki total kapasitas produksi hingga 5,6 juta meter kubik per tahun.
Adapun total produksi itu ditargetkan bakal tercapai dengan sokongan empat pabrik yang sebelumnya telah dimiliki perseroan, di antaranya di Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan dan Sragen (line A dan B).
“Pembangunan pabrik ini melibatkan investasi sebesar kurang lebih Rp280 miliar,” jelas Andrew dalam keterbukaan informasi, Senin (28/7/2025).
Adapun pabrik teranyar ini, dibangun di atas lahan seluas 5,7 hektar, dengan luas bangunan 25.069 meter persegi, area produksi seluas 15.908 meter persegi, dan 4.937 meter persegi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Andrew menerangkan, kehadiran pabrik ini, selain menambah kapasitas produksi, juga mampu membantu perseroan untuk mempercepat proses distribusi produk ke wilayah Jawa Tengah dan Selatan. Alhasil, perseroan diprediksi mampu menekan biaya logistik.
Baca Juga
Selain itu, dari segi keuangan, kehadiran pabrik ini dinilai mampu mendongkrak pendapatan tahunan perseroan.
Sebelumnya, Presiden Direktur Superior Prima Billy Law menegaskan, ekspansi pabrik baru ini akan semakin mengukuhkan BLES sebagai market leader bata ringan terbesar di Indonesia.
Selain itu, Billy menilai, pasar bata ringan di Indonesia masih sangat menarik dan manajemen sendiri sedang menggodok langkah-langkah berikutnya yang akan diambil.
“Kami sudah memegang kepercayaan dari para konsumen, ini menjadi pedoman kami untuk terus mempertahankan produksi dan terus diserap oleh pasar,” pungkasnya.
Adapun volume penjualan bata ringan perseroan cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, penjualan mencapai 3,09 juta m3, naik dari 2,62 juta m3 pada 2023, 2,39 juta m3 pada 2022, dan 1,51 juta m3 pada 2021.
Selain pembangunan pabrik, BLES juga berencana menambah 100 unit armada logistik, dari sebelumnya memiliki 617 armada. Penambahan armada menjadi penting karena ongkos logistik memakan biaya hingga 15% dari beban penjualan bata ringan.
“Sehingga semakin dekat produk kami kepada konsumen, kami bisa memberikan harga yang lebih baik ke pasar,” terang manajemen.
Sementara itu, pada kuartal I/2025 BLES meraup penjualan bersih Rp314,21 miliar atau meningkat 5,72% dibandingkan dengan Rp297,19 miliar. Volume penjualan juga mengalami peningkatan 23,67% YoY. Namun, laba bersih BLES tercatat Rp1,10 miliar per Maret 2025, turun 95,83%.
Manajemen menilai, perlambatan bottom line dipengaruhi kondisi eksternal dan libur panjang Lebaran. Namun, pada periode Januari-Maret 2025, perseroan justru secara agresif melakukan penetrasi dan edukasi pasar, sejalan dengan upaya meningkatkan pangsa pasar bata ringan dan semen mortar.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.