Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Papan New Economy Diakui FTSE, Saham GOTO, BUKA & BELI Dilego Asing

Saham GOTO tercatat parkir di zona merah hari ini, saham BUKA menguat, sementara saham BELI cenderung stagnan.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Indeks FTSE Russell mengakui papan ekonomi baru atau new economy BEI setara dengan papan utama. Meski demikian, arah tiga saham penghuni papan new economy tercatat ditutup berlawanan hari ini, Rabu (25/1/2023).

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) hari ini ditutup turun 1,68 persen ke level 117 per saham setelah pengumuman inklusi papan new economy. Saham GOTO tercatat mendapatkan tekanan jual dari investor asing, dengan net sell sebesar Rp41,71 miliar.

Secara volume, saham GOTO dijual sebanyak 2,1 miliar saham, dengan nilai Rp238,1 miliar. Broker CLSA Sekuritas dengan kode KZ menjadi broker yang paling banyak menjual saham GOTO dengan volume 803,9 juta saham.

Berbeda dengan GOTO, saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) ditutup menguat dengan naik 2,88 persen ke level 286 per saham. Meski demikian, saham BUKA juga mencatatkan net sell dari investor asing sebesar Rp7,22 miliar.

Investor asing mencatatkan penjualan pada saham BUKA senilai Rp61,8 miliar, untuk 217,2 juta saham. Broker UBS Sekuritas Indonesia dengan kode AK menjadi broker yang paling banyak menjual saham BUKA, yakni sebanyak 163,4 juta saham.

Sementara itu, saham PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) bergerak stagnan pada level 466. Saham BELI mencatatkan net foreign sell Rp215,47 juta, dengan investor asing menjual sebanyak 464.100 saham BELI.

Samuel Sekuritas dengan kode IF menjadi broker dengan penjualan saham BELI terbanyak, yakni sebesar 2,5 juta saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan anggota FTSE Russell diseleksi dengan sangat ketat, dengan memperhatikan free float di atas 5 persen, likuiditas yang diukur dari median atas daily trading bulanan, aktivitas selama 60 hari terakhir, hingga peraturan pembatasan kepemilikan asing.

"Dengan saringan yang begitu ketat, apabila ada emiten yang masuk ke FTSE, ini akan menjadi katalis positif," kata Nico, dihubungi Rabu (25/1/2023).

Dia menjelaskan, Indeks FTSE Russell digunakan oleh beberapa fund manager untuk membuat perhitungan mengalokasikan fund, mengkonstruksi portofolio, dan membuat analisa risiko kinerja.

Dengan pertimbangan tersebut, Nico melihat saham BUKA dan GOTO berpeluang besar untuk masuk ke dalam Indeks FTSE Russell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper