Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks FTSE Akui Papan New Economy BEI, Simak Kriteria Penghuninya

Kriteria yang harus dipenuhi sebuah perusahaan masuk ke indeks FTSE Russel adalah kapitalisasi pasar, ketentuan free float, hingga likuiditas.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Indeks FTSE Russell mengakui papan ekonomi baru atau new economy BEI setara dengan papan utama. Dengan pengakuan ini, artinya terdapat beberapa kriteria bagi saham penghuni papan new economy untuk masuk ke Indeks FTSE Russell.

Indeks FTSE Russell memiliki kriteria agar sebuah perusahaan bisa masuk menjadi konstituennya. Kriteria tersebut yakni perusahaan tersebut bukan merupakan perusahaan yang bisnisnya memegang ekuitas dan investasi lain seperti investment trust dan venture capital trust.

Kemudian, perusahaan yang berbentuk kemitraan terbatas seperti limited partnership (LP), limited liability partnership (LLP) ataupun LMP, perseroan terbatas, dan perusahaan pengembang bisnis (bdc) juga tidak memenuhi syarat untuk masuk menjadi anggota Indeks FTSE Russell.

Selain itu, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebuah perusahaan seperti kapitalisasi pasar, ketentuan free float, hingga likuiditas yang akan menentukan sebuah perusahaan bisa masuk ke Indeks FTSE Russell.

Dalam keterangan resmi, Rabu (25/1/2023), manajemen FTSE Russell mengatakan dengan diluncurkannya papan new economy, FTSE Russell telah meninjau kelayakan dan mengkonfirmasi jika papan new economy memenuhi persyaratan dalam FTSE Global Equity Index Series dan indeks terkaitnya.

Dengan pengakuan ini, saham-saham yang berada dalam papan new economy seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) akan memenuhi syarat untuk tinjauan indeks berkala mulai Maret 2023 dan seterusnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden GOTO Patrick Cao telah mengungkapkan perseroan tengah mengincar masuk dalam indeks global. Akan tetapi, dia tidak memerinci indeks mana yang akan dituju oleh raksasa teknologi itu.

Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta dan Baruna Arkasatyo dalam risetnya menjelaskan inklusi saham GOTO dalam indeks internasional dapat menahan tekanan jual di saham GOTO.

CGS-CIMB Sekuritas menjelaskan, inklusi GOTO dalam FTSE akan lebih mudah karena hanya memerlukan batas kapitalisasi pasar tertentu, yang diperkirakan akan mencukupi.

"Dalam skenario free float lebih dari 65 persen, kami memperkirakan total aliran masuk dari dana pasif sebesar US$103 juta dari inklusi FTSE," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper