Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berpotensi menguat seiring dengan kebijakan pengelolaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan pelemahan dolar AS, setelah The Fed tidak terlalu hawkish menyusul data inflasi AS yang melandai.
Pada Jumat (13/1/2023), rupiah ditutup menguat 1,24 persen ke Rp15.148,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,05 persen ke 102,20.
Ekonom senior Sucor Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan penguatan rupiah saat ini ditopang oleh instrumen baru yang diterbitkan Bank Indonesia untuk menarik devisa hasil ekspor dengan jumlah valas yang tinggi.
“Kalau instrumen yang diterbitkan BI ini sukses, maka rupiah akan mampu menembus Rp14.500 hingga Rp14.800,” katanya dalam acara Indonesia Investment Education, Sabtu (14/1/2023).
Mikail menjelaskan jika pihaknya memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.500 sampai Rp15.400 dengan arah mendekati Rp14.500 dengan syarat suksesnya instrumen BI yang dimaksud.
Senada, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya mengatakan bahwa pelaku pasar saat ini merespon baik kebijakan pemerintah mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE). Diketahui bahwa Presiden Joko Widodo merevisi Peraturan Pemerintah No 1 tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor.
Baca Juga
“Salah satunya soal aturan berapa lama devisa parkir di dalam negeri dan ada beberapa sektor baru masuk ke dalam daftar yang harus menempatkan DHE di dalam negeri,” katanya dalam riset harian, dikutip Minggu (15/1/2023).
Dengan keluarnya PP tersebut maka komoditas unggulan yang sekarang sedang menanjak harganya seperti batu bara, timah dan nikel maka dolar AS hasil ekspor akan terparkir di bank dalam negeri, sehingga mata uang rupiah akan kembali perkasa.
Sementara itu, kewajiban eksportir untuk memasukkan DHE SDA ke dalam sistem keuangan Indonesia sebagaimana dimaksud, dilakukan melalui penempatan DHE SDA ke dalam Rekening Khusus DHE SDA pada Bank Yang Melakukan Kegiatan Usaha dalam Valuta Asing.
Penempatan DHE SDA dalam Rekening DHE SDA sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, wajib dilaksanakan paling lama pada akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran pemberitahuan pabean Ekspor.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup naik 103,5 poin atau 0,68 persen menjadi Rp15.045 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun tipis ke 102,201.
Pukul 10.19 WIB, rupiah naik 147 poin atau 0,97 persen menjadi Rp15.001,5 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia menguat.
Pukul 09.02 WIB, rupiah dibuka naik 111 poin atau 0,73 persen menjadi Rp15.057,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,25 persen ke level 101,947.