Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Patner Batu Bara PTBA, RMK Energy (RMKE) Ternyata Cuan Gede

PT RMK Energy Tbk. (RMKE), yang baru saja menjalin kerja sama dengan PTBA, mencatatkan cuan laba bersih karena moncernya bisnis batu bara.
PT RMK Energy Tbk. (RMKE), yang baru saja menjalin kerja sama dengan PTBA, mencatatkan cuan laba bersih karena moncernya bisnis batu bara.
PT RMK Energy Tbk. (RMKE), yang baru saja menjalin kerja sama dengan PTBA, mencatatkan cuan laba bersih karena moncernya bisnis batu bara.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT RMK Energy Tbk. (RMKE) mencatatkan kinerja moncer sepanjang tahun 2022 berjalan. Patner PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

PTBA bersama RMKE menyepakati nota kesepahaman (MoU) dalam pengangkutan batu bara pada Jumat (16/12/2022). RMKE melalui anak usahanya PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK), akan menggarap angkutan batu bara PTBA dengan kapasitas 2,5 juta ton pada 2023.

Adapun, kapasitas angkutan batu bara tersebut dapat ditingkatkan sampai dengan 1 juta ton setiap tahunnya.

Sebelumnya sepanjang tahun ini RMKE mencatatkan kinerja moncer. RMKE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,90 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 121,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga periode September 2022, dan menghasilkan laba bersih tumbuh 153,90 persen.

Dari laporan keuangan perseroan sampai dengan September 2022, RMKE juga berhasil mencatatkan laba bersih periode berjalan Rp296,37 miliar atau meningkat sebesar 153,90 persen yoy. Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan.

Dari segmen penjualan batu bara, RMKE mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,52 triliun atau meningkat sebesar 160,02 persen yoy. Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 38,36 persen yoy menjadi 1,62 juta ton hingga September 2022.

"Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 79,53 persen ke total pendapatan perseroan. Laba kotor berasal dari segmen penjualan batu bara sebesar Rp324,17 atau meningkat sebesar 188,87 persen yoy dan berkontribusi sebesar 74,37 persen total laba kotor perseroan," jelas Direktur Utama RMKE, Tony Saputra dalam konferensi pers, Senin (21/11/2022).

Dari segmen jasa batu bara, RMKE mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp389,94 miliar atau meningkat sebesar 40,91 persen yoy. Kenaikan pendapatan penjualan batu bara ini didukung oleh kenaikan volume jasa batu bara yang meningkat sebesar 44,54 persen yoy pada kuartal III/2022.

Hingga September 2022 volume jasa batu bara mencapai 5,46 juta ton atau meningkat sebesar 21,08 persen yoy. Pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 20,47 persen ke total pendapatan perseroan.

Laba kotor berasal dari segmen jasa batu bara sebesar Rp111,72 miliar atau meningkat sebesar 39,51 persen yoy dan berkontribusi sebesar 25,63 persen total laba kotor perseroan.

"Kinerja keuangan perseroan masih on track dan sesuai dengan harapan dan target manajemen. Secara rata-rata perseroan telah mencapai 83,50 persen target keuangan tahun ini, hal tersebut didukung oleh kenaikan harga batu bara dan meningkatnya volume kebutuhan batu bara," ujar Tony.

Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra menambahkan, pada tahun ini RMKE menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp375,40 miliar, hingga September 2022 telah tercapai masing-masing sebesar 76,92 persen dan 78,95 persen.

"Pencapaian target tersebut mendukung perseroan menjaga rasio keuangan EBITDA terhadap beban kewajiban, di atas ketentuan minimum credit covenant sebesar 19,68 kali," imbuhnya

Pada kinerja kuartal III/2022, RMKE juga telah berhasil mengelola rasio-rasio keuangan di atas ketentuan minimum credit covenant. Perseroan mengurangi utang finansial sebesar 32,59 persen menjadi Rp289,06 miliar sehingga mencapai rasio Debt to Equity (DER) sebesar 0,26 kali dan EBITDA rasio pada level 19,68 kali.

"Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 36,92 persen yoy menjadi Rp1,10 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga masih sehat dengan kas dari operasi yang positif dan kas dari pembiayaan yang menurun," jelas Vincent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper