Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) akan meraup dana segar Rp750 miliar dari rencana aksi rights issue atau penanaman modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Sebagaian dana tersebut akan digunakan untuk tambahan modal kerja untuk meraih target pertumbuhan produksi 5 persen.
Corporate Secretary Pan Brothers Iswar Deni mengatakan target pertumbuhan produksi pada 2023 sebesar 5 persen. Namun, hal itu terkendala oleh modal kerja.
“Pertumbuhan sekitar 5 persen, ini memang captive, hanya tadinya terkendala modal kerja,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Senin (9/1/2023).
Iswar Deni menjelaskan jika kendala modal kerja tersebut akan tertutupi oleh dana segar dari aksi rights issue PBRX.
Merujuk informasi prospektus singkat PBRX, dana yang diperoleh perseroan dari hasil rights issue ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD IV akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung pengembangan usaha berupa peningkatan penjualan, antara lain meliputi biaya bahan baku.
Sekitar 80 persen dari dana yang diperoleh, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli. Kemudian 15 persen digunakan untuk biaya produksi dan pemeliharaan yang meliputi upah tenaga kerja, biaya energi, termasuk pemeliharaan fasilitas produksi, dan lain-lain.
Baca Juga
Kemudian sekitar 5 persen ditujukan untuk biaya operasional dan pemasaran. Bilamana dana belum digunakan maka akan ditempatkan pada produk simpanan pada perbankan.
Mengenai aksi rights issue tersebut, diketahui bahwa PBRX menawarkan 15 miliar saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan sebanyak-banyaknya Rp750 miliar.
Setiap pemegang 250 saham PBRX yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) PBRX pada penutupan perdagangan saham sesuai tanggal pencatatan pada tanggal 17 Januari 2023, berhak atas 579 saham HMETD.
PT Trisetijo Manunggal Utama selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 4,1 miliar saham dengan total nilai sebesar Rp209 miliar.