Bisnis.com, JAKARTA - PT Venteny Fortuna International Tbk. (VTNY) resmi mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Venteny menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang 2022.
Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, saham VTNY tercatat dibuka bergerak volatil, dengan menguat 4 poin atau 1,11 persen ke level 364. Saham VTNY bergerak pada rentang 350-450 pada awal perdagangan.
Sebanyak 19,67 juta saham VTNY ditransaksikan, dengan nilai Rp7,12 miliar pagi ini, dengan harga rata-rata Rp362 per saham. VTNY memiliki kapitalisasi pasar Rp2,28 triliun.
Melalui aksi Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Perseroan telah menawarkan 939.779.100 atau 939,7 juta saham, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp338,32 miliar.
Founder dan Group CEO Venteny Fortuna International Tbk Jun Waide mengatakan momen ini merupakan babak baru bagi VTNY dalam membangun ekosistem teknologi untuk mendukung akselerasi bisnis UMKM dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.
"Kami bersyukur, meski di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kami menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan kami. Kami percaya, VENTENY akan tumbuh bersama di Indonesia,” ujar Jun, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga
Memiliki operasional di Filipina sejak tahun 2015, Singapura sejak tahun 2016, dan Indonesia sejak tahun 2019, Venteny memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.
“Kami melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar,” ujar Jun.
Adapun atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, saham VTNY telah mengalami oversubscribe atau kelebihan pemesanan hingga 12,58 kali dari pooling atau penjatahan terpusat, berdasarkan data dari sistem E-IPO.
VTNY telah melepas 939.779.100 saham untuk penawaran umum perdana ini, atau setara dengan 15 persen dari modal disetor setelah IPO. Investor yang membeli saham VTNY tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan 6 negara. Sementara itu, jumlah pemesan saham VENTENY mencapai 18.847 pemesan.
VTNY berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT Venteny Matahari Indonesia (VMI) yang kemudian disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebesar 42 persen, pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30 persen, serta sisanya untuk modal kerja group sebesar 28 persen.