Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia bakal kedatangan emiten super apps PT Venteny Fortuna International Tbk. (VNTY) pada Kamis besok (15/12/2022).
VNTY akan menawarkan 939,77 juta saham baru dalam penawaran umum perdana saham alias IPO dengan harga Rp360 per saham. Total dana yang bisa digalang mencapai Rp338,32 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan sebagai pengembangan bisnis dengan rincian 42 persen menjadi pinjaman bagi entitas anak dan 30 persen pengembangan bisnis induk usaha, sisanya bakal memenuhi kebutuhan modal kerja.
Pinjaman ke entitas anak yakni VMI dijadikan sebagai modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI).
Pemberian pinjaman tersebut sekitar 42 persen atau Rp131,18 miliar dengan jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang. Adapun, tingkat bunga yang diberikan antara 10–18 persen. Nantinya, VMI menggunakan pinjaman tersebut sebagai modal kegiatan bisnis pendanaan bagi UMKM.
Kemudian, sekitar 30 persen dari dana bakal menjadi pendanaan pengembangan bisnis induk atau VNTY. Dengan rincian, 40 persen pengembangan sistem informasi teknologi terutama pengembangan super apps perseroan VENTENY, 30 persen pengembangan produk bisnis B to B to E, dan 30 persen ekspansi geografis kantor perwakilan di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Baca Juga
Selain itu, Perseroan juga berencana untuk melakukan pengembangan ke wilayah luar Indonesia, terutama ke wilayah Asia Tenggara, serta ke Kawasan lain di Asia.
Jika masih ada dana tersisa dari dua tujuan utama tersebut, VNTY bakal memanfaatkan sisanya 50 persen untuk pengembangan organisasi dan 50 persen pengembangan merek dan pemasaran.
VNTY juga menyediakan opsi pembelian karyawan sebanyak 1 juta lembar saham dan opsi pembelian manajemen sebanyak 532,54 juta saham. Adapun, SF Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas bertindak selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Sebelum IPO, VNTY memiliki 6 entitas pemegang saham di atas 5 persen dengan pemegang terbanyak yakni Carta Holdings. Inc dan Junichiro Wade masing-masing 24,77 persen dan 24,51 persen.
Sebelumnya, Founder and Group Chief Executive Officer (CEO) Venteny Fortuna International Jun Waide mengatakan aksi IPO dilakukan untuk memaksimalkan awareness masyarakat terhadap Venteny, meskipun terdapat tren pelemahan pada saham-saham berbasis teknologi.
“Alasan kedua, adalah untuk mendapatkan likuiditas untuk memberikan solusi finansial bagi permodalan usaha UMKM,”"kata Jun dalam paparan publik Venteny Fortuna, di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Dengan IPO, lanjutnya, Venteny akan mendapatkan reputasi yang lebih baik lagi, dan bisa dimanfaatkan perseroan untuk bernegosiasi dengan institusi besar dari Jepang maupun negara lain yang memiliki bank di Indonesia.