Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown China Melonggar, Harga Minyak Memanas

Harga minyak kembali panas imbas gangguan pasokan di Kanada dan pembukaan lockdown di China.
Harga minyak kembali panas imbas gangguan pasokan di Kanada dan pembukaan lockdown di China. /Bloomberg-David Paul Morris
Harga minyak kembali panas imbas gangguan pasokan di Kanada dan pembukaan lockdown di China. /Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak terpantau naik pada perdagangan Selasa (13/12/222), terpicu oleh kabar tertahannya aliran minyak mentah AS dari Kanada dan peningkatan permintaan di tengah pelonggaran pembatasan Covid-19 di China.

Mengutip data Bloomberg pada pukul 18.45 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,77 persen atau 0,56 poin ke US$73,73 per barel. Adapun, harga minyak Brent naik 1,04 persen atau 0,81 poin ke US$78,80 per barel.

Tim Analis MIFX menyebutkan, kabar bahwa minyak mentah AS yang melalui pipa minyak di Kanada terhambat karena adanya kerusakan pada jalur pipa tersebut. Pihak Kanada membenarkan kerusakan yang terjadi tetapi belum dapat memberikan waktu yang jelas untuk perbaikan pipa tersebut.

“Hal ini memicu kekhawatiran berkurangnya cadangan minyak mentah di AS dan masih tingginya permintaan jelang libur akhir tahun. Selain itu, naiknya harga minyak juga dipengaruhi oleh ekspektasi naiknya permintaan dari China pasca pelonggaran lockdown Covid-19 di negara tersebut,” jelas Tim Analis MIFX dalam riset, Selasa (13/12/2022).

Lockdown Covid-19 di China yang mulai dibuka membuat pasar perjalanan domestik terbesar di dunia itu kembali pulih sehingga meningkatkan konsumsi energi.

Namun, laporan inflasi AS malam nanti juga menjadi peluang penggerak harga minyak, yang biasanya mempengaruhi dolar AS dan sentimen pasar terhadap minat pada komoditas.

MIFX memperkirakan, harga minyak berpotensi dijual menguji support di level US$72,00 bila turun ke bawah level US$73,00. Namun jika bergerak naik ke atas level US$75,00 berpeluang dibeli menguji resistance di US$76,00 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper